3 Jenis Bahan Obat Herbal Terdapat dalam Lontar Dipercaya Masyarakat Bali untuk Sembuhkan Penyakit Cetik

6 Oktober 2021, 06:15 WIB
ilustrasi. Bahan dan tanaman herbal yang dijadikan obat tradisional untuk menyembuhkan penyakit di masyarakat Bali /pixabay

TABANAN BALI – Secara umum masih banyak masyarakat Bali yang mengandalkan obat-obat herbal tradisional warisan leluhur untuk menyembuhkan berbagai macan penyakit dari medis hingga santet (Cetik).

Obat-obat alami tersebut kini masih dipercaya oleh masyarakat Bali selain untuk menjaga kesehatan juga untuk mengobati dan mencegah datangnya penyakit dan tertera ada pada lontar.

Baca Juga: Ikatan Cinta 5 Oktober 2021: Irvan Bahagia Peluk Reyna, Aldebaran Semangat Buru Denise Setianto

Menurut BPOM defenisi obat tradisonal adalah ramuan bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bagian hewan, mineral, atau campuran dari bahan-bahan tersebut turun temurun untuk pengobatan. Obat tradisional juga disebut obat bahan alami (OBA)

Lalu seperti bahan obat-obatan tradisional yang ada di Bali dan sudah mengakar secara turun-temurun digunakan dan terdapat pada lontar.

Dikutip dari akun instagram @pesona_taksubali dan berbagai sumber yang ada. Bali memiliki tradisi pengobatan herbal mujarab yang sudah banyak dikenal. Sayangnya pengobatan tradisional yang biasa dilakukan di Bali ini belum “distandarisasi” secara khusus oleh kalangan medis.

Baca Juga: Catat, Ini Hasil Akhir II Pelamar Seleksi Terbuka Dua Jabatan Eselon II di Pemkab Tabanan

Akan tetapi umumnya dikenali masyarakat di Bali sebagai bentuk-bentuk pengobatan alami. Beberapa bahannya yang kebanyakan terdiri dari tanaman sengaja tetap ditulis dalam nama lokalnya. Sehingga kurang populer di Indonesia.

Bahan-bahannya pun sudah tersedia di lingkungan. Terutama untuk beberapa penyakit niskala dan kena cetik yang tidak dapat dideteksi langsung oleh dokter.

Untuk penyakit cetik sangat sering dijumpai masyarakat Bali. Penyakit cetik dikenal sebagai racun tradisonal Bali. Cetik merupakan perantara khusus seperti makanan dan minum bahkan disertai mantra khusus. Atau ramuan yang dihidupkan dengan kekuatan gaib.

Baca Juga: Amirudin Terpental dari Kursi Pelatih, Manajemen Borneo FC Tunjuk Pelatih Baru Asal Serbia, Ini Penyebabnya

Berikut tiga jenis bahan obat tradisonal Bali yang dipercaya mampu mengatasi penyakit sekala niskala atau kena cetik.

Bahan Obat Tradisional Bali untuk Menyembuhkan Saat dipatok Ular Berbisa

Ular adalah salah satu binatang yang anggap berbahaya. Walaupun ada beberapa jenis ular yang dianggap tidak berbahaya seperti ular sawah.

Dalam lontar Usadha Taru Pramana yang disusun ke dalam bentuk buku oleh Sri Jumadiah dituliskan bahwa obat jika dipatuk ular adalah dengan pucuk awar-awar brahma.

Baca Juga: Keras, Gagal Pimpin Klasemen Liga 1, Sejumlah Bobotoh Persib Kirim Petisi: Minta Pelatih Robert Alberts Mundur

Pucuknya tersebut dicampur dengan mesui, dan belerang merah. Setelah itu diulig (dihaluskan) kemudian diurapkan di bagian tubuh yang bengkak akibat diparuk ular tersebut.

Bahan Obat Tradisional dari Pohon Cemara untuk Obat Jaran Guyang (Pangeger)

Pohon yang biasanya dipakai tanaman hias dan memiliki ujung lancip memyerupai kerucut ini ternyata punya khasiat yang luar biasa.

Dapat dipakai untuk obat bagi orang yang terkena pangeger jaran guyang dan juga pengasih-asih. Dalam buku Usadha Taru Pramana yang disusun oleh Sri Jumadiah disebutkan mengenai pohon cemara sebagai berikut.

Baca Juga: Ikatan Cinta 5 Okober  2021: Satpam Boim Tobat Jadi Mata mata, Pelaku Teror Semakin Terdesak   

Titiang taru cemara, daun panes, daging panes, akah dumalada, daun titiang dados anggen tamba tutuh mata, janma keni pangeger jaran guyang, muang piwelas, ra, tanah pempatan, tigang gembel, cakcak, ulig. Artinya: saya pohon cemara, daun dan pohon panas, akar sedang, daun saya bisa digunakan sebagai obat tetes mata, digunakan untuk mengobati orang yang terkena pangeger jaran guyang dan pengasih-asih, campur dengan tanah perempatan tiga genggam, lalu digiling.

Bahan obat inilah yang dipercaya masyarakat Bali untuk mengobati orang terkena pengeger jaran goyang maupun pengasih-asih, daun cemara digunakan sebagai obat tetes mata. Membuat obat tetes matanya tinggal dicampur tanah perempatan jalan sebanyak tiga genggam kemudian dihaluskan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta Besok 6 Oktober 2021 : Capricorn, Aquarius, Pisces Bertemu Mantan Pacar

Bahan obat tradisional untuk penyebuhan cetik

Dalam buku Berbagai Cara Pengobatan Menurut Lontar Usada Pengobatan Tradisional Bali, yang disusun oleh I Ketut Suwidja terdapat berbagai jenis penyakit Cetik. Seperti kerikan gangsa adalah salah satu jenis cetik yang berkembang di masyarakat Bali yang digunakan oleh orang yang sifatnya kurang baik untuk mencelakai orang lain. Racun kerikan gangsa ini dibuat dengan kerikan perunggu.

Ciri-ciri orang terkena cetik kerikan gangsa yaitu sakit kuning pada mata, bulu-bulu melengkung, dan lama kelamaan menjadi batuk darah.

Baca Juga: Ikatan Cinta 5 Oktober 2021: Jessica Senang Tahu Andin Kakaknya, Reaksi Elsa Tak Terduga

Cara pengobatan cetik jenis ini sederhana berikan air kelapa muda dua butir. Setelah itu dibuatkan air perasan batang pisang yang diminum secara rutin setiap hari sampai gejala penyakit mereda.

Selain itu dalam Lontar Usada tertulis juga cetik ceroncong polo, cetik medang arungan, cetik api dan jenis penyakit cetik lainnya.

Baca Juga: Buda Kliwon Gumbreg, Piodalan di Pura Luhur Batu Panes, Begini Prosesi Upacaranya

Untuk pengobatan cetik berbagai bahan obat bisa digunakan misalnya cetik ceroncong polo gunakan bahan kerencem diisi madu ditambah warirang merah dan diidi jeruk. Kemudian dimasukkan ke lubang hidung atau bisa juga dibuat seperti loloh.

Cetik medang arungan pengobatan menggunakan lengis lungsir yang dicampur daun salam ditumbuk dan ditambah air nyuh mulung dan diminum ketika kajeng kliwon. ****

Editor: Genta Sugiwa

Tags

Terkini

Terpopuler