Filipina Ingin Adopsi Pembangunan Pariwisata Bali, Cok Ace Ungkap Kondisi Pariwisata Pasca Covid-19

8 Desember 2022, 08:17 WIB
Wakil Gubernur Bali, Cok Ace saat bertemu delegasi provinsi Bataan Filipina Maria Anggela S. Garcia . /Aulia Nasri /Tabanan Bali

DENPASAR – Provinsi Bataan Filipina ingin mengadopsi pembangunan pariwisata Bali karena dinilai berhasil mengembangkan kepariwisataan sehingga terkenal hingga ke mancanegara.

Hal itu terungkap saat pertemuan rombongan delegasi Provinsi Bataan Filipina dipimpin Maria Anggela S. Garcia dengan Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace di Ruang Rapat Praja Sabha, Kantor Gubernur Bali, Denpasar beberapa waktu ini.

Pinpinan Delegasi Bataan Filipina, Maria Angela S.Garcia menyampaikan jika daerahnya  memiliki pemandangan alam yang indah seperti Bali, untuk itu pihaknya ingin belajar dari Bali, bagaimana mengembangkan industri pariwisata dengan baik mengingat Bali sangat terkenal di mancanegara,

Baca Juga: Sinopsis Naagin 3, Yufi mengintip Vishaka Perutnya yang Membesar dan lalu Kabur di Kejar Mahir dan Bella

“Kami ingin mengadopsi cara-cara pembangunan pariwisata di Bali. Baik dari segi pendekatan kepada masyarakat, investor serta pengelolaan lainnya,” ungkap Maria.

Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur Bali, Cok Ace mengapresiasi dan berterimakasih jika ada Provinsi yang ingin belajar dari Bali.

Menurut Wagub Cok Ace, belajar dari pandemi, bahwa Bali tidak bisa terlalu mengandalkan pariwisata sebagai roda utama penggerak ekonomi.

Baca Juga: Polsek Astana Anyar Diserang Bom, Satu Polisi Tewas, Pelaku Bom Bunuh Diri Jaringan DAD

“Dilihat dari sebelum pandemi, PDRB Bali 54 persen berasal dari sektor pariwisata, dan begitu terjadi pandemi Covid-19, ekonomi Bali sangat terpuruk,” jelas Cok Ace.

Untuk itu, dalam periode Bali Era Baru ini Pemprov Bali melakukan beberapa cara manuver penggerak ekonomi Bali, salah satunya adalah penguatan Potensi Sumber Daya Lokal Alam, Krama, dan Kebudayaan Bali yang diwariskan merupakan potensi dan kekuatan yang besar untuk membangun perekonomian Bali berbasis sumber daya lokal melalui sektor pertanian, kelautan dan perikanan, serta industri kerajinan rakyat berbasis budaya yang didukung oleh pariwisata.

“Perkembangan pariwisata telah mendorong Krama Bali semakin meninggalkan potensi sumber daya local,” ungkap Cok Ace.

Baca Juga: Tiga Tahun PRMN Bersama dan Bermakna, Media Kolaborasi Bergaung Aktif di Dunia Maya

Perjalanan panjang pariwisata Bali dengan berbagai kejadian gangguan keamanan, bencana alam, bencana bukan alam, serta Pandemi COVID-19 telah cukup memberikan pembelajaran tentang betapa rentannya gejolak perekonomian Bali yang hanya bertumpu pada satu dominasi sektor Pariwisata.

Untuk itu perlu dilakukan pengembangan sektor unggulan, seperti Sektor Pertanian dalam arti luas termasuk Peternakan dan Perkebunan, Sektor Kelautan dan Perikanan, Sektor Industri, Sektor IKM, UMKM, dan Koperasi, Sektor Ekonomi Kreatif dan Digital Sektor Pariwisata serta pengembangan infrastruktur pendukung. Semua ini dituangkan dalam Ekonomi Kerthi Bali.

Selain itu, Wagub Cok Ace juga melihat bahwa hal yang perlu diperhatikan dari Bali adalah keseimbangan antar wilayah. Selama ini ketimpangan antar wilayah sangat tinggi, dimana contohnya pariwisata hanya dominan di wilayah selatan.

Baca Juga: Golkar Tabanan Mendesak Pemda Segera Refocusing Anggaran, Alihkan Dana Hibah ke Penanganan Bencana

Untuk itu, Wagub Cok Ace juga menuangkan konsep Padma Bhuwana dalam strategi membangun Bali, dimana Prioritas pembangunan di setiap wilayah kabupaten/kota harus didasari karakteristik geografis, demografis, serta potensi sumber daya dominan.

“Optimalisasi seluruh potensi tersebut haruslah didasari karakteristik dan fungsi setiap Dewata Nawasanga yang menaungi wilayah tersebut sehingga terbangun taksu yang meniscayakan semua potensi berkembang maksimal,” tegas Cok Ace.***

Editor: Aulia Nasri

Sumber: Pemprov Bali

Tags

Terkini

Terpopuler