Kisah Duka Dibalik Satu Keluarga Asal Karangasem yang Menjadi Korban KMP Yunicee di Selat Bali

- 30 Juni 2021, 20:51 WIB
Kolase foto satu keluarga yang menjadi korban KMP Yunice dan rumah duka di Karangasem
Kolase foto satu keluarga yang menjadi korban KMP Yunice dan rumah duka di Karangasem /Tim tabananbali.com

TABANANBALI.COM – Musibah memang datang kapanpun dan dimana. Namun Musibah laka laut masih menyimpan luka bagi siapapun. Khususnya pada keluarga korban kapal tenggelam KMP Yunicee.

Raut kesedihan pada keluarga korban A. Sadat Kadar Usman asal Karangasem Bali masih terasa. Pasalnya dari musibah kecelakaan laut tersebut dua orang keluarga dinyatakan meninggal dunia. Dari lima orang keluarga yang ditemukan saat proses pencarian dilakukan usai kecelakaan laut tersebut. Sementara tiga orang keluarganya belum ditemukan.

Baca Juga: Korban KMP Yunicee, Diah dan Bunga Dimakamkan di Karangasem

Pantuan di lokasi rumah duka korban KMP Yunicee di lingkungan Dangin Sema, Kelurahan Karangasem, Karangsem pada Rabu (30/6) tampak suasana duka masih menyelimuti keluarga korban yang ditinggalkan.

Beberapa tenda sudah telihat perpasang di rumah duka. Sanak keluarga korban berdatangan memberikan doa dan agar keluarga tambah menghadapi musibah ini.

Baca Juga: Hari Kedua Pencarian, Korban KMP Yunicee Bertambah Menjadi 7 Orang, Berikut Nama-Namanya

Salah satu keluarga korban A. Sadat kadar Usman yang merupakan sepupu dari Diah Ari Meiyana salah satu korban yang sudah ditemukan dalam keadaan meninggal mengaku tidak menyangka kejadian ini akan terjadi kepada keluarga. Bahkan dia mengaku tidak menduga pula saudara dan keluarga yang berjumlah lima orang ikut berada di KMP Yunicee yang tenggelam. Kemudian tidak ada firasat apapun.

Baca Juga: Fokus Pencarian Korban KMP Yunicee, Mabes Polri Siap Datangkan Robot Penyelam

“Saya tahu kabar bahwa kapal KMP Yunice tenggelam dalam berita yang beredar. Saya cek ternyata lima orang keluarga saya berada di kapal tersebut.

Yakni Diah Ari Meiyana dan anak Bunga Cinta Ramadani, Ceysa Putri Febriani dan Muhamad Rafasya Putra Pudjianto berserta Gatot Pudjianto berada di kapal KMP Yunicee,” tuturnya dengan wajah sedih.

Baca Juga: Pendaftaran Hingga 21 Juli, Pemkot Denpasar Dijatah 123 Formasi CPNS dan 1.169 PPPK Tahun 2021

Sebelumnya kejadian tenggelam KMP Yunicee. Sekitar satu minggu yang lalu sepupunya Diah Ari Meiyana suaminya dan dan ketiga anaknya pergi ke Banyuwangi, Jawa Timur dengan tujuan dan niat baik untuk menjenguk ibu mertuanya yang sedang jatuh sakit.

Mereka sepupunya yang telah sampai di Banyuwangi terus mengabarkan keadaannya dan dalam kondisi baik-baik saja.

Baca Juga: Daftar Lengkap Manifest Penumpang KMP Yunicee yang Tenggelam di Perairan Selat Bali

Tapi apa yang terjadi, nasib nahas menimpa mereka semua saat hendak balik ke Karangasem Bali kapal yang ditumpanginya tenggelam dan kelima anggota keluarga tersebut tenggelam.

“Jujur mendegar kejadian itu kami keluarga di kampung langsung shock. Sehingga menghubungi keluarga di daerah Jawa,” ungkapnya.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Pertandingan Babak Perempat Final EURO 2020. Belgia vs Italia Dinanti Pendukungnya!

Sejauh ini dari dari lima keluarganya yang ikut menjadi korban KMP Yunicee. Baru sepupu Diah Ari Meiyana dan anak pertamanya yaitu Bunga Cinta Ramadani yang sudah ditemukan, namun sayang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Sedangkan suaminya yakni Gatot Pudjianto dan dua anaknya lagi yaitu Ceysa Putri Febriani dan Muhamad Rafasya Putra Pudjianto masih dalam proses pencarian.

Baca Juga: Pengakuan Penumpang KMP Yunicee I Nyoman Suryawan yang Selamat, Sebut Kapal Tenggelam Diduga Karena Bocor

“Kami tetap berharap dan berdoa semoga tiga keluarga kami ditemukan dalam keadaan selamat,” harapnya.  

Sementara itu kedua jenazah korban Diah Ari Meiyana dan Bunga Cinta Ramadani kini sudah berada di rumah duka di Lingkungan Dangin Sema, Kelurahan Karangasem.

Baca Juga: Fakta Perairan Selat Bali yang Menyimpan Misteri Keanehan, Arus Laut Muncul Tiba-Tiba, Laka Laut Kerap Terjadi

Jika tidak ada kendala kedua korban rencana akan dimakamkan pada sore ini di tempat pemakaman setempat dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. ***

Editor: Aulia Nasri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah