TABANAN BALI - Siapa yang tidak ingin belajar di luar negeri. Tentunya hampir semua orang mendambakan kesempatan itu.
Diperlukan banyak persiapan dan pengetahuan dasar untuk dapat mewujudkan mimpi belajar di luar negeri.
Baca Juga: Update Naluri Hati SCTV 12 September 2021: Nayla Ingat Masa Lalunya Semua Rahasia Terbongkar
Dan untuk menjembataninya, pada Sabtu malam 11 September 2021. Startup Rumah Penalaran menggelar Kelas Produktif dengan tema “Reaching Your Dream to Study Abroad”, melalui aplikasi Zoom Meeting.
Kelas Produktif sendiri salah satu program unggulan Rumah Penalaran yang bertujuan memberikan ilmu baru yang dapat memperluas khazanah pengetahuan untuk pesertanya, sekaligus membangunkan memotivasi.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok 13 September 2021: Aries Waktu Berlibur, Gemini Penuh Tekanan Masa Depan
Pada kelas produktif yang kedua puluh, Startup yang berkantorkan di Bali Creative Industry Center (BCIC), Denpasar, ini mengundang dua orang pemateri yang berasal dari universitas terkemuka di dunia.
Mereka adalah Amanda Gracia, Mahasiswi Ryerson University, Kanada, serta Ashilla Fryda Risautami, Mahasiswi Vrije University, Amsterdam.
Di depan ratusan peserta, kedua Mahasiswi cantik ini menyampaikan seluk-beluk perkuliahan di mancanegara dari sudut pandang dan pengalammnya masing-masing.
Dalam pemaparannya, Amanda Gracia menyebutkan bahwa umumnya kampus-kampus di Kanada memberlakukan skor IELTS minimal 6,5 untuk kemampuan bahasa Inggris calon mahasiswa.
Maka dari itu, warga negara Indonesia yang ingin berkuliah di Kanada hendaknya melatih kemampuan bahasa Inggrisnya agar bisa lolos seleksi.
Lebih lanjut lagi, Ashilla Fryda juga menyampaikan bahwa di Belanda terdapat lebih dari 2.100 program internasional yang diajarkan dalam bahasa Inggris, meliputi program short course, bachelor, dan master.
Tak hanya menyampaikan persyaratan bahasa, kedua pemateri juga mengisahkan pahit manisnya berkuliah di negara yang jauh dari orang tua. Misalnya dari pengalaman Amanda.
Menurutnya, keuntungan berkuliah di luar negeri adalah benar-benar bisa fokus belajar. Sedangkan kekurangannya, terkadang merasa kesepian karena jauh dari rumah.
Tapi tak peru khawatir, semua pahit manis perjuangan selama berkuliah di negeri orang pasti akan terbayar dengan gelar dan ilmu yang akan didapat nantinya.
Setelah dilaksanakan selama hampir dua jam dilaksanakan, banyak peserta yang merasa puas pada kegiatan ini. Respons positif dan ucapan terima kasih terus membanjiri dm Instagram Rumah Penalaran.
Baca Juga: Update Buku Harian Seorang Istri SCTV 12 September 2021 : Friska Bawa Kabur Uang Rp5 Miliar
“Kelas Produktif ini sangat bermanfaat dan mampu membangkitkan semangat saya untuk mewujudkan mimpi untuk berkuliah di luar negeri pada suatu hari nanti,” ucap Dewi, salah satu peserta dari Universitas Mataram.
Selain itu, Fadhil, CEO dari Rumah Penalaran, juga menyampaikan harapannya terhadap Kelas Produktif ke depannya.
“Semoga kualitas dan kuantitas webinar Kelas Produktif semakin meningkat dan menjadi lebih baik ke depannya, agar kami bisa lebih maksimal dalam menebar kebermanfaatan,” pungkasnya. ***