Menurutnya kendala yang seringkali dihadapi tim SAR gabungan di perairan selatan Bali yakni cuaca dan gelombang yang tinggi.
Upaya pencarian tidak dilakukan hingga malam hari karena tidak efektif dalam kondisi jarak pandang terbatas, disamping itu juga memperhatikan keselamatan tim SAR.
"Menurut informasi Kapten Linggar Petak 89, ABK yang keluar dari kapal tidak menggunakan alat keselamatan, selain itu kapal juga tidak didukung perlatan komunikasi dan GPS, jadi kita sulit melakukan pemantauan," ungkap Darmada.
Basarnas beberapa kali menangani kapal pencari ikan yang tenggelam karena cuaca buruk, rata - rata kapal ikan melakukan pencarian di wilayah Ground Fishing, hampir berbatasan dengan Australia.
Setelah terevakuasi, korban meninggal dunia dibawa ke RSUP Prof Ngoerah dengan ambulance jenasah yang telah disediakan dari agen kapal.
Sementara 1 orang korban cedera yang memerlukan penanganan dibawa dengan ambulance TNI AL dan 4 korban selamat lainnya dibawa ke rumah sakit yang sama dengan menggunakan ambulance BPBD Provinsi Bali.