Network
TABANAN BALI – Nasib nahas menimpa salah seorang pemain asal PS Tira Persikabo. Raychan Adi terlibat kecelakaan lalu lintas saat dalam perjalanan menuju Pulau Dewata Bali untuk mengarungi putaran kedua BRI Liga 1 musim 2021/2022.
Bahkan pemain PS Tira Persikabo U-18 dikabarkan telah meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Desa Bengkak, Kecamatan Wongserojo, Situbondo Jawa Timur. Bukan hanya Raychan Adi yang juga dikabarkan meninggal dunia tetapi juga pemain PS Tira Persikabo Amirulloh.
Soal kabar duka pemain PS Tira Persikabo yang terlibat kecelakaan lalu lintas diunggah oleh instagram @officialpersikabo.
Menurut informasi yang dihimpun, kedua pemain tersebut menggunakan mobil pribadi Avanza L 8680 UV untuk berangkat ke Bali, pada Senin 3 Januari 2022.
Sebelum laka lantas kedua pemain tersebut Raychan Adi dan Amirulloh berangkat pagi secara bersamaan dalam satu mobil.
Baca Juga: Ditantang PS Tira Persikabo, 3 Pemain Kunci Arema FC Absen Hanya Berangkatkan 22 Pemain ke Bali
Ketika melintas di jalur Situbondo, Jawa Timur menuju pelabuhan Ketapang Banyuwangi mobil yang ditumpangi Raychan Adi dan Amirulloh melaju dengan kecepatan tinggi.
Mendadak di jalur lurus tersebut malah terlibat kecelakaan lalu lintas hingga menghantam mobil truck container yang datang dari arah berlawanan.
Usai terlibat kecelakaan dari informasi yang berhasil dirangkum Raychan Adi dan Amirulloh kondisi kritis dan dinyatakan meninggal dunia.
Hingga berita diturunkan oleh Tabanan Bali Satlantas Polres Situbondo masih berada di TKP menyelidikan peristiwa kecelakaan lalu tersebut.
Seperti diketahui putaran kedua BRI Liga 1 Musim 2021/2022 akan berlangsung di Pulau Dewata Bali selama 3 bulan penuh. Sejumlah klub-klub di liga 1 telah berangkat menuju Bali. termasuk pula PS Tira Persikabo.
Selain klub-klub besar menggunakan jalur udara untuk berangkat menuju Bali. Juga ada pula yang menggunakan jalur darat.
Baca Juga: Barito Putera Berani Rogoh Kocek Miliaran Rupiah, Rekrut Dua Pemain Asing Asal Korea Selatan
Namun jalur darat memang rawan kecelakaan lalu lintas terjadi mengingat jalur tersebut padat dengan kendaraan berat yang mengangkut sejumlah material barang dan pasokan pangan ke Bali.
Bahkan pada jalur Gilimanuk-menuju Denpasar. Apalagi arus balik musim liburan terjadi kepadatan jumlah arus lalu lintas yang keluar Bali maupun masuk ke Bali. ****
