TABANAN BALI – Buya Yahya mempunyai cara sendiri untuk mengobati agar tidak mudah tersinggung dan marah.
Cara mengobati kedua sifat tersebut rupanya cukup gampang agar tidak mudah tersinggung dan marah.
Sifat mudah tersinggung dan marah sebaiknya dihindari untuk kebaikan baik bagi diri sendiri mapun kebaikan untuk orang lain.
Baca Juga: Kena Tipu Miliaran Rupiah dalam Berbisnis, Artis Tamara Bleszynski Lapor Polisi
Dikutip dari laman Youtube Al-Bahjah TV, Buya Yahya menegaskan bahwa hidup manusia merupakan gudangnya perasangka yang tidak baik atau suuzzon.
Perasangka buruk tersebut tentunya akan melahirkan rasa mudah cepat tersinggung dan mudah marah sehingga apapun perbuatan seseorang selalu akan dipandang jelek.
Jika tidak diantisipasi dengan baik, maka sifat mudah tersinggung dan marah akan menjadi suatu penyakit kronis.
Baca Juga: Jadwal lengkap Pertandingan Bali United Seri Kedua BRI Liga 1 2021/2022
Agar tidak menjadi penyakit di dalam diri sendiri, Buya Yahya memberikan nasehat dengan cara melakukan koreksi kepada diri sendiri terlebih dahulu.
“Cara menghapusnya yakni dengan cara koreksi diri sendiri dulu apakah kita sudah memiliki sifat yang benar atau tidak,” jelas Buya Yahya sebagaimana dalam video yang diunggah 9 Oktober 2017 lalu.
Dan jika kita sendiri merasa belum benar atau belum baik kepada orang lain maka sepatutnya kita harus memperbaiki diri terlebih dahulu.
Buya juga menegaskan baha jika ada seseorang tidak berbuat kepada seseorang, maka jangan langsung marah maupun cepat tersinggung.
Namun sebaiknya, menurut Buya Yahya segara pahami orang tersebut, kemungkinan dia sedang lupa kemudian diberikan nasehat.
Buya melansir dari perkataan Imam Gozali sebelumnya dalam memberikan nasehat kepada orang punya kebiasan cepat marah dan tersinggung yakni dengan cara bercermin kepada diri sendiri.
Baca Juga: Ramalan Zodiak 13 Oktober 2021, Aries Bersikap Terbuka, Gemini Bertemu Orang Baru
“Bekali diri dengan ilmu kebal terlebih dahulu yakni melihat diri sendiri apakah sudah berbuat baik kepada orang atau belum sehingga dengan mudah kita cepat tersinggung dan marah,” tegas Buya.
Dan setelah berhasil membentengi dengan ilmu sabar tersebut, maka barulah memberikan nasehat kepada orang lain
Yakni dengan cara memberikan masukan-masukan akan dampak marah.
Setelah itu menurut Buya Yahya barulah berlanjut kepada pelajaran ilmu ahlak.
“Biasanya orang sensitife mudah marah dan cepat tersinggung itu adalah orang yang kurang ahlak untuk itu belajar ahklak,” tegas Buya.
Dan emosi yang benar adalah marah karena merasa tidak mampu berbuat baik dan hanya berkaitan dengan urusan Allah SWT. ***