Kurangi Emisi Karbon Dengan Cara Memilah Sampah dan Menanam Pohon

30 Januari 2023, 12:00 WIB
Pengurangan Emisi Karbon CO2 dengan cara memilah sampah dan menanam pohon /geralt/Pixabay

TABANAN BALI - Emisi Karbon CO2 bisa dikurangi dengan cara merutinkan memilah sampah organik, dan non organik serta dengan cara menanam pohon.

Pakar electrochemical process Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof. Eniya Listiani Dewi mengatakan menanam pohon di hulu sungai dan pemilahan sampah bisa berperan dalam pengurangan emisi karbon. Seperti dikutip dari Antara News.

"Banyak juga beberapa problem yang kita temui masalah air dihulu sungai banyak pengurangan pohon. Padahal ini harus dijaga karena sangat signifikan sekali," ucapnya saat dihubungi di Jakarta, Minggu 29 Januari 2023.

Baca Juga: Tekan Emisi, SKK Migas Galakkan Penanaman Pohon

Selain di penanaman pohon, masyarakat juga bisa melakukan pemilihan sampah dari rumah dengan memisahkan sampah plastik maupun organik.

Hal ini perlu untuk bisa menjalankan program pemerintah pembangkit listrik pengolahan sampah yang masih sulit berjalan karena kurangnya edukasi pada masyarakat bagaimana memilah sampah.

"Ini sangat susah kalo tidak dipilah tidak akan jalan. Mau sebagus apapun inisiatornya, mau sebagus apapun pembakaran yang dilakukan yang banyak energi, yang akhirnya kita terjebak harga pengolahan sampahnya yang sedemikian besar," ucap Eniya.

Baca Juga: Jadwal TV ANTV Senin 30 Januari 2023: Sinetron Suami Pengganti Tayang Dua Jam Penuh

Penerima Habibie Award termuda sebagai peneliti Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) ini mengatakan harus ada dorongan dari pihak pemerintah baik tingkat lurah sampai gubernur untuk bisa membantu masyarakat memilah sampah, seperti pengangkutan sampah sesuai kategorinya pada hari-hari tertentu.

Selain penanaman pohon dan pemilahan sampah, Eniya juga mengatakan hal sederhana seperti tidak sering membuka-tutup kulkas juga bisa mengurangi pemakaian energi yang terlalu banyak.

"Efisiensi energi dengan mematikan lampu atau pakai sensor jadi menyala hanya malam hari atau otomatis menyala kalau ada orang, itu salah satu efisiensi yang bisa dilakukan," ucap ilmuan wanita lulusan Waseda University Jepang ini.

Baca Juga: Jadwal TV RCTI Senin 30 Januari 2023: Saksikan Rahasia dan Cinta dan Sinetron Ikatan Cinta

Gaya hidup ramah lingkungan yang juga bisa dilakukan adalah dengan sering menggunakan transportasi umum untuk berpergian agar tidak terlalu banyak kendaraan yang menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan sepeda jika jarak dekat.

Jika memungkinkan, lanjut Eniya, bisa mengganti semua kendaraan dengan tenaga listrik yang bisa digunakan sehari-hari untuk mengurangi pencemaran.

Selain itu, beberapa upaya pemerintah yang sedang dijalankan adalah penggunaan bahan bakar biodisel dengan penyerapan yang lebih baik, mengakselerasi penggunaan fotovoltaik untuk mengubah energi matahari menjadi energi listrik di atap rumah.

Baca Juga: Hasil Indonesia Masters 2023, Jonatan Christie Juara Kalahkan Chico Tempo 44 Menit

Saat ini juga sedang digalakkan pemakaian fotovoltaik terapung yang sudah diterapkan di Waduk Tahura untuk penanaman mangrove saat gelaran G20 di Bali, November lalu.

Upaya lain adalah mengkonfersikan batu bara dengan bio masa dan pada Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara agar pembakarannya lebih bersih dan minim karbon.***

Editor: Aulia Nasri

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler