Network
TABANAN BALI – Kasus dugaan penganiayaan Muhammad Kece oleh Irjen Napoleon Bonaparte masih hangat menjadi perbincangan publik.
Kasus ini semakin mencuat ke permukaan setelah Muhammad Kece tidak terima dan melaporkan Irjen Napoleon Bonaparte.
Saat ini, Irjen Napoleon Bonaparte telah mengaku perbuatannya menganiaya Muhammad Kece dan akan bertanggung jawab.
Baca Juga: Roy Surya Laporkan Ferdinand Hutahaen, Gara-gara Disebut Mantan Menteri Bodoh
Irjen Napoleon Bonaparte sendiri memiliki alasan sehingga nekat menganiaya Muhammad Kece.
Bahkan tindakan Irjen Napoleon Bonaparte ini mendapat pujian dari sejumlah kalangan.
Dilansir dari Galamedianews.com, anggota Komisi XI DPR RI dari PKS Refrizal misalnya, ia menyampaikan terima kasih kepada Napoleon atas tindakannya itu.
"Terima kasih pak Napoleon," tulisnya di Twitter Senin, 20 September 2021.
Tak hanya itu, Wakil Ketua MUI Anwar Abbas juga ikut angkat bicara soal pemukulan oleh Napoleon.
Anwar Abbas menyebut Napoleon bukan orang sembarangan karena pernah menjabat petinggi Polri.
Namun kata dia, jika sudah berkaitan dengan keimanan justru berani mengambil tindakan.
"Kalau agamanya dan keimanannya dihina, diremehkan dan direndahkan maka sebagai manusia biasa dan sebagai manusia yang beriman tentu batas kesabarannya juga ada," kata Anwar Abbas.
Imbas pemukulan itu, seketika simpati kepada Napoleon yang sebelumnya diduga menerima suap miliaran rupiah terus mengalir dari berbagai pihak.
Baca Juga: Ikatan Cinta 20 September 2021: Aldebaran Bersedih Teringat Alfahri Meregang Nyawa Didepan Mata
Nama Napoleon kini menjadi trending topic di Twitter menyusul beredarnya surat terbuka jenderal bintang dua itu.
Seelumnya seperti surat terbuka yang beredar pada Minggu, 19 September 2021 kemarin, alasan Napoleon Bonaparte sampai nekat menghajar Muhammad Kece lantaran tak terima agama dilecehkan.
"Siapa pun bisa menghina saya, tapi tidak terhadap Allah ku, Al Quran, Rasulullah SAW dan akidah Islam ku, karenanya saya bersumpah akan melakukan tindakan terukur apapun kepada siapa saja yang berani melakukannya," ujarnya dalam surat terbuka.
Napoleon sendiri sempat menuai kecaman lantaran terseret kasus Djoko Tjandra.
Napoleon diketahui menghapus nama Djoko Tjandra pada sistem imigrasi dengan menyuratinya.
Artikel ini sebelumnya telah tayang di Galamedianews.com berjudul “Irjen Napoleon Bonaparte, Dicela di Kasus Djoko Tjandra Kini Dipuji Saat Hajar Muhammad Kece”. (Dicky Aditya-Galamedianews.com).***
