Network
Putri Megawati Sukarno Putri itu pun meminta para kader PDIP tidak jadi pengamat politik sebab tugas semuanya adalah petugas partai.
"Kita itu petugas partai, tugas kita adalah memenangi partai, bukan jadi pengamat politik. Enggak perlu ngamat-ngamatin, ya boleh kalau cuma ngomong di warung kopi atau di antara kita, tapi ga usah terpengaruh, turun saja turun ke lapangan, kerja kerja," ucapnya.
Baca Juga: Liga Spanyol: Barcelona Ungguli Puncak Klasemen La Liga Pasca Dembele Tekuk Atletico Madrid
Sebagai kader PDIP yang digadang-gadang sebagai kandidat calon presiden, Puan mengaku tak mau mengambil pusing siapa yang nantinya akan dicalonkan.
Menurutnya, calon presiden merupakan garis tangan yang sudah terpilih dari ratusan juta penduduk Indonesia.
"(Ada yang bertanya) Mbak Puan kok enggak deg-degan? Kenapa deg-degan? Urusan calon presiden itu ada di garis tangan. 270 (juta) orang pengin jadi presiden, semua, yang jadi cuma satu," tuturnya.
Lebih jauh, dia mengatakan pencalonan presiden sudah diatur dalam undang-undang yakni dicalonkan oleh partai yang memang memenuhi syarat.
PDIP sebagai partai besar memiliki persyaratan tersebut untuk mencalonkan seseorang sebagai presiden dengan atau tanpa partai lain yang mendukung.
"Wes, lillahi ta'ala, garis tangan tinggal tunggu siapa yang nanti akan disebutkan oleh ibu Ketua Umum, tenang, santai," tuturnya.
