Network
TABANANBALI.COM - Banyak jalan menuju roma. Pribahasa itu yang patut diberikan kepada dua karyawan Hotel yang berada di kawasan Pariwisata Pantai Pemuteran, Gerokgak.
Kendati mereka sudah tak beraktivitas rutin hotel. Namun mereka tetap gigih mencari pekerjaan lain di masa-masa pariwisata Bali sedang terpuruk. Karena wabah virus korona.
Baca Juga: BNNK Karangasem Minta Pecandu Jangan Takut Lapor Bila Ingin Ikut Rehabilitasi
Suara mesin serut dan gergaji itu terdengar keras di salah satu rumah warga di Banjar Dinas Palasari, Desa Pemuteran, Gerokgak. Itulah lokasi sehari-hari aktivitas I Putu Adi Wardana seorang karyawan Hotel berbintang empat Adi Asri Pemuteran yang kini bekerja sebagai tukang kayu.
Bukan tanpa sebab pria berusia 27 harus menggeluti pekerjaan sebagai perajin kayu. Lantaran kondisi pariwisata di Pemuteran yang sedang sepi dari tamu.
Sehingga hotel tempat ia bekerja terpaksa melakukan perumahan karyawan. Selain itu ia sebagai kepala keluarga harus mampu mencukupi kebutuhan ekonomi keluarganya.
Baca Juga: Bek Juventus Giorgio Chiellini Akhiri Karier di Timnas Italia Usai Euro 2020
“Kalau andalkan penghasilan dari hotel sudah tak bisa lagi, akhirnya saya harus bekerja atau mencari pekerjaan lainnya sebagai tukang kayu. Pada intinya kami bekerja tak pandang gengsi,” kata pria yang akrab disapa Putu Leong dulu bekerja sebagai house keeping hotel belum lama ini.
Dikatakan Putu Leong, mulai bekerja sebagai perajin furniture pertengahan bulan Maret lalu pada saat gencar-gencarnya wabah virus corona. Awalnya banyak keluarga, teman dan rekan sesama pekerja hotel yang meragukan soal kemampuannya bekerja sebagai perajin furniture. Karena tak mungkin pekerjaan yang tak sesuai basic bisa dikerjakan.
