Dua Desa di Buleleng Tak Pernah Ada Kasus Terkonfirmasi Covid-19, Begini Cara Penanganannya

- 6 Mei 2021, 23:08 WIB
Sekretaris Satgas Covid-19 Buleleng yang juga Sekda Buleleng, Gede Suyasa
Sekretaris Satgas Covid-19 Buleleng yang juga Sekda Buleleng, Gede Suyasa /

TABANANBALI.COM - Dua Desa dari total 149 Desa yang ada di Kabupaten Buleleng, Bali menjadi wilayah bebas Covid19 selama ini.
 
Pasalnya, di dua wilayah tersebut tidak pernah ada kasus terkonfirmasi positif Covid-19, sehingga kedua desa tersebut bisa dikatakan sebagai wilayah Zona Hijau. 
 
Dua desa tersebut adalah Desa Mengening, Kecamatan Kubutambahan dan Desa Nagasepaha, Kecamatan Buleleng. Tidak menutup kemungkinan, dua desa ini akan dijadikan contoh bagi desa-desa lainnya di Buleleng yang memiliki kasus aktif.
 
Seperti yang disampaikan Sekretaris Satgas Covid-19 Buleleng yang juga Sekda Buleleng, Gede Suyasa. Evaluasi mengenai penanganan Covid19 di Buleleng ini akan terus dilakukan terhadap desa yang masih memiliki kasus. 
 
Caranya adalah dengan menyandingkan dua desa yang tidak pernah ada kasus virus yaitu Desa Mengening dan Desa Nagasepaha dengaan desa lainnya. Sebab, kedua desa tersebut sampai saat ini tidak pernah memiliki kasus aktif.
 
 
Sehingga tak menutup kemungkinan, dua desa ini akan dijadikan contoh bagi desa-desa lainnya di Buleleng yang memiliki kasus.
 
"Nanti perlu dipelajari strategi PPKM seperti apa yang dilakukan. Mulai dari Satgas Desa, Satgas Gotong Royong-nya seperti apa. Itu yang mungkin perlu disampaikan ke teman-teman desa lainnya yang punya kasus," kata Suyasa.
 
Menurut Suyasa, kedatangan dari tim Satgas Penanganan Covid-19 Nasional ini lebih menyoroti terkait efektivitas PPKM. Sebab, PPKM ini adalah kunci kesuksesan penanggulangan Covid-19. Selain itu, tracking, test, treatment (3T) harus tetap dilakukan secara masif. Kemudian, PPKM Mikro diaktifkan kembali.
 
"Kalau ada yang hanya bikin posko tapi aktivitas kurang, kami aktifkan kembali. Secara administratif imbauan sudah beredar untuk aktifkan kembali posko itu. Hanya saja praktiknya harus dalam monitor," ujar Suyasa.
 
 
Tenaga Ahli Pendamping Satgas Penanganan Covid-19 Nasional, Nyoman Gede Agus Asrama menjelaskan, peran posko dan juga kesadaran masyarakat di dua desa itu sudah baik, sehingga tidak ada kasus konfirmasi positif.
 
"Ini harus disemai oleh desa-desa yang lain," jelas Agus Asrama.
 
Disinggung mengenai vaksin, Agus Asrama menegaskan vaksin bukan satu-satunya cara untuk menangani pandemi melainkan masyarakat sadar dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan yang terpenting. Meski demikian, vaksin juga perlu utamanya untuk lansia karena sangat terdampak apabila lansia terkena atau kontak erat dengan Orang Tanpa Gejala (OTG).
 
"Vaksin ini juga salah satu program nasional untuk membentuk herd immunity. Ini memang merupakan prioritas untuk wilayah-wilayah yang bersentuhan langsung dengan pariwisata, kemudian kontak erat dengan pendatang. Inilah menjadi salah satu prioritas," pungkas Agus Asrama.***

Editor: Aulia Nasri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah