Inilah Deretan Judul dan Lirik Lagu Band Naif Yang Melegenda. Merasa Nostalgia Lagi!

- 11 Mei 2021, 15:15 WIB
Kebersamaan empat personel Band Naif
Kebersamaan empat personel Band Naif /Instagram @naifband

TABANANBALI.COM - Band Naif baru saja diumumkan bubar. Namun sejumlah lagunya yang diciptakan band ini bisa buat anda penikmat genre pop merasakan nostalgia. 
 
Band yang digawangi empat orang ini mampu menghipnotis para pendengarnya. Lirik dan aransemen musiknya yang asik membuat pendengarnya relax atau santai. 
 
Ini beberapa lagu Band Naif beserta liriknya yang bisa dinikmati sambil ditemani kopi:
 
 
1. Mobil Balap.
 
Kupernah punya . mobil balap sendiri 
Yang bisa ngebut . dijalanan tiap hari 
Ku tidak pernah merasakan kesepian 
Tak ada gadis yang menolak diantarkan 
Asoy Geboy ngebut dijalanan ibukota 
Dipayungi lampu kota disekitar kita 
Suatu hari . ada orang yang menantang 
Gairah sembalapku makin tak tertahan
Kubalap dia dari kiri banting kanan 
Tak kumelihat kuterobos lampu merah 
Tiba-tiba pak polisi datang menghampiri 
Kutancap gas dengan maksud melarikan diri 
Akhirnya kumenabrak pohon yang melintang 
Tolong dong pak, tolong dong pak jangan ditilang 
SIM pun tak ada STNK entah kemana 
Dan hingga kini kuberada ditahanan
Asoy Geboy ngebut dijalanan ibukota
Dipayungi lampu kota disekitar kita
Asoy Geboy ngebut dijalanan ibukota
Dipayungi lampu kota disekitar kita
 
 
2. Karena Kamu Cuma Satu.
 
Kau yang paling setia
Kau yang teristimewa
Kau yang aku cinta
Cuma engkau saja
Dari semua pria
Aku yang juara
Dari semua wanita
Kau yang paling sejiwa
Denganmu semua air mata
Menjadi tawa suka ria
Akankah kau selalu ada
Menemani dalam suka duka
Denganmu aku bahagia
Denganmu semua ceria
Janganlah kau berpaling dariku
Karena kamu cuma satu
Untukku
Kau satu-satunya
Dan tak ada dua
Apalagi tiga
Cuma engkau saja
Denganmu semua air mata
Menjadi tawa suka ria
Akankah kau selalu ada
Menemani dalam suka duka
Denganmu aku bahagia
Denganmu semua ceria
Janganlah kau berpaling dariku
Karena kamu cuma satu
Untukku
Kau satu-satunya
Dan tak ada dua
Apalagi tiga
Cuma engkau saja
Dari semua pria
Aku yang juara
Dari semua wanita
Kau yang paling sejiwa
Denganmu semua air mata
Menjadi tawa suka ria
Akankah kau selalu ada
Menemani dalam suka duka
Denganmu aku bahagia
Denganmu semua ceria
Janganlah kau berpaling dariku
Karena kamu cuma satu
Untukku
Untukku
Untukku
Untukku
 
 
3. Piknik 72.
 
Sesampainya disana
Duduk dua-duaan
Makan roti buaya
Dengan lagu kita
Kita menari bersama
Di batang pohon kan kuukir nama kita
Tanda sayang selalu
Sore hari telah menjelang
Saatnya untuk pulang
Vespa mogok di jalan
Turun pula hujan
Berteduh kita di taman
Lihat deh itu melati
Indah nian berseri
Kan ku petik untukmu
Simpan dalam hati
Nanti ku ambil kembali
Nanti kuambil kembali
(Nanti kuambil kembali)
Nanti kuambil kembali
 
 
4. Curi Curi Pandang.
 
Curi curi curi pandang
Curi curi curi pandang
Curi ke depan curi ke belakang
Curi ke kanan dan curi ke kiri
Curi curi curi pandang
Curi curi curi pandang
Curi curi curi pandang
Curi ke depan curi ke belakang
Curi ke kanan dan curi ke kiri
Curi curi curi pandang
Curi pandangmu kepada
Bidadari yang di sana
Curi pandangmu kepada
Bidadari yang di sana
Curi curi curi pandang
Curi curi curi pandang

Curi ke depan curi ke belakang

Curi ke kanan dan curi ke kiri

Curi ke depan curi ke belakang

Curi ke kanan dan curi ke kiri

Cu curi

Cu curi

Cu curi

 
 
5. Posesif.
 
Ku ingin tau, kau harus mau
Ku ingin kau begitu, agar kau tau
Jadilah engkau milikku selalu utuh
Tanpa tersentuh, cuma aku
Bila ku mati, kau juga mati
Walau tak ada cinta, sehidup semati
Jadilah engkau milikku, selalu utuh
Tanpa tersentuh, cuma aku
Mengapa aku begini
Jangan kau mempertanyakan
Bila ku mati, kau juga mati
Walau tak ada cinta, sehidup semati
Mengapa aku begini
Jangan kau mempertanyakan
Mengapa aku begini
Jangan kau mempertanyakan
Mengapa aku begini
Jangan kau mempertanyakan
Bila ku mati, kau juga mati
Walau tak ada cinta, sehidup semati
 
6. Air dan Api.
 
Apa mauku? Apa maumu?
Selalu saja menjadi
Satu masalah yang tak kunjung henti
Bukan maksudku, bukan maksudmu
Untuk selalu
Meributkan hal yang itu-itu saja
Mengapa kita saling membenci?
Awalnya kita selalu memberi
Apakah mungkin hati yang murni
Sudah cukup berarti?
Ataukah kita belum mencoba
Memberi waktu pada logika
Jangan seperti selama ini
Hidup bagaikan air dan api
Mengapa kita saling membenci?
Awalnya kita selalu memberi
Apakah mungkin hati yang murni
Sudah cukup berarti?
Ataukah kita belum mencoba
Memberi waktu pada logika
Jangan seperti selama ini
Hidup bagaikan air dan api
Apa mauku? Apa maumu?
Selalu saja menjadi
Satu masalah yang tak kunjung henti
 
7. Jikalau.
 
Jikalau telah datang waktu yang dinanti
'Ku pasti bahagiakan dirimu seorang
Kuharap dikau sabar menunggu
Berilah daku waktu 'tuk wujudkan semua
Janji ini untukmu, 'ku tak akan lupa
Kuharap dikau sabar menunggu
'Ku pasti akan datang untukmu
Untaian kata-kata yang kuucapkan untukmu
Tak seindah kata cinta yang dia berikan padamu
Namun kau selalu ada di hatiku
Berilah daku waktu 'tuk wujudkan semua
Janji ini untukmu, 'ku tak akan lupa
Kuharap dikau sabar menunggu
'Ku pasti akan datang untukmu
Oh, jikalau telah datang waktu yang dinanti
'Ku pasti bahagiakan dirimu seorang
Kuharap dikau sabar menunggu
'Ku pasti akan datang untukmu
Kuharap dikau sabar 'tuk menunggu
 
Itulah deretan lagu populer karya dari Band Naif selama 25 tahun sebelum dinyatakan bubar. 
 
Seperti dinetahui, 25 tahun berkarya di dunia musik Indonesia, Band Naif resmi dinyatakan bubar. Hal itu diungkapkan personelnya, David Bayu dalam kanal YouTube David Bayu Tube pada Senin 10 Mei 2021.***

Editor: Aulia Nasri

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah