TABANANBALI.COM – Rasa sedih begitu terasa dari keluarga korban ledakan petasan di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Keluarga Untung, 55 tahun warga Desa Ngabean Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah masih tak percaya anak keduanya Muhammad Taufik, 27 tahun akan menjadi korban ledakan petasan.
“Semestinya memomen lebaran tahun ini Muhammad Taufik akan berkumpul bersama dengan keluarga merayakan Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah. Saya malah tidak melihatnya dan kehilangan dia selama-lamanya,” sedih ayah dari Muhammad Taufik menceritakan anaknya yang menjadi korban ledakan petasan, Kamis 13 Mei 2021 seperti kutip dari laman LensaPurbalingga.com.
Baca Juga: Geger, Petasan Meledak di Rumah Warga Kebumen, Renggut 4 Korban Jiwa
Untung mengaku bukan anaknya saja yang ia rasa kehilangan, begitu pula dengan kondisi rumahnya yang hancur, karena mengalami kerusakan cukup parah akibat dari ledakan petasan.
“Anak saya luka bakar cukup parah, nyawa tidak tertolong sehingga meninggal dunia,” ungkapnya dengan sedih kembali.
Kejadian ledakan petasan tersebut begitu cepat. Terjadi menjelang berbuka puasa saat akan merayakan malam lebaran pada Rabu 12 Mei 2021, sekitar pukul 17:30.
“Saya berada belakang rumah. Ledakan petasan begitu keras dan jelas gelegar. Sampai bangunan atap genteng rumah rontok berjatuhan," ungkap untung menceritakan detik-detik kejadian ledakan petasan.
Lantaran ledakan begitu keras dia lantas menuju ke sumber suara ledakan. Peristiwa itu masih mengerikan baginya.