Seniman Tabanan Ingin Tarian Joged Bumbung Lepas dari Kesan Pornografi, Simak Upaya Yang Dilakukan

23 April 2023, 18:50 WIB
Salah satu tarian Joged Bumbung yang dipentaskan seniman tari Bali dalam pagelaran Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIV. /Instagram.com/@disbudprovbali

TABANAN BALI – Joged Bumbung merupakan salah tarian tradisional sekaligus tarian pergaulan masyarakat Bali pada umumnya yang telah dikenal secara turun temurun.

Sayangnya, tarian Joged Bumbung tersebut belakangan kerap dicap terkesan pornografi lantaran tarian joget yang dipentaskan di tengah masyarakat.

Berangkat dari penilaian kesan pornografi akan tarian Joged  Bumbung tersebut, puluhan seniman Tabanan berharap agar tarian itu kembali sesuai pakem aslinya agar tidak terkesan pornografi.

Baca Juga: Pria Bunuh Diri di Sungai Panahan Tabanan Gegerkan Warga, Alasannya Mengejutkan

Harapan itu dituangkan dalam sebuah gelaran work shop Joged Bumbung yang digelar Paiketan Seniman Bali Kabupaten Tabanan yang digelar di gedung I Ketut Mario pada Minggu, 23 April 2023.

Bekerjasama dengan Pemkab Tabanan, Paiketan Seniman Tabanan mengundang sedikitnya 80 Sekaa Joged dan 26 penari Joged yang antusias mengikuti workshop.

Ketua panitia workshop, I Made Novianta menegaskan jika workshop Joged Bumbung mengambil tema Revitalisasi dan Modernosasi Tari Joged Bumbung yang Dilandasi Pakem Tradisi untuk Mewujudkan Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani.

Baca Juga: Perayaan Idul Fitri 1444 Hijriah, PHBI Masjid Agung Tabanan Gelar Takbir Keliling

Tema ini ditetapkan, mengingat saat ini kurangnya media sosialisasi dan edukasi Tarian Joged Bumbung yang sesuai dengan nilai estetika yang ada pada Joged Bumbung, sehingga mengarah ke tarian pornografi aksi ataupun Joged Jaruh.

"Berdasarkan hal tersebut, kami Paiketan Seniman Bali Kabupaten Tabanan berkolaborasi dengan Pemkab Tabanan memyelenggarakan workshop Joged Bumbung sebagai upaya mengembalikan nilai-nilai etika yang ada pada Joged Bumbung, sehingga kami berharap saat ini Joged kembali citra positifnya. Untuk itu kami memilih narasumber yang kompeten dalam kegiatan workshop ini," ujar Novianta.

Diantara  narasumber diantaranya yakni Ni Luh Nyoman Sri Suryati, S.Sn yang merupakan praktisi seni tari asal Tabanan dan Komang Edi Diana, S.Sn alias Tompel yang juga merupakan praktisi seni, serta I Ketut Rudita alias Sokir yang merupakan praktisi seni Karawitan Bali.

Baca Juga: Srikandi Gerindra Tabanan Silaturahmi dan Buka Puasa Bersama dengan Ibu-Ibu Muslim BSI

Disisi lain, Sekda Tabanan,  I Gede Susila mengapresiasi terbentuknya Paiketan Seniman Bali Kabupaten Tabanan, yang menginisiasi kegiatan positif khususnya dalam menjaga pelestarian seni, tradisi, adat dan juga budaya di Tabanan melalui workshop ini.

Diharapkan juga workshop ini menghasilkan pakem-pakem etika dari Tarian Joged Bumbung yang merupakan tarian pergaulan masyarakat Bali. 

"Melalui workshop ini, saya juga berharap bahwa tarian-tarian yang sudah mentradisi sejak dahulu, Tarian Joged ini di semua Kabupaten termasuk Kabupaten Tabanan tidak keluar dari pakem-pakem yang sudah ada yang pada nantinya akan menjadi acuan dari sekaa-sekaa Joged yang ada di Tabanan," harap Susila.

Baca Juga: Srikandi Gerindra Tabanan Silaturahmi dan Buka Puasa Bersama dengan Ibu-Ibu Muslim BSI

Terlepasnya pakem tarian joged menurut Susila bukan hanya dari Penari Joged namun juga bisa dari pengibing maupun gamelan.

Untuk itu Ia menghimbau kepada seluruh seniman terutama Sekaa-sekaa Joged di Tabanan agar mampu memberikan pemahaman kepada para pengibing Joged maupun memilih gamelan yang seuai dengan etika-etika yang ada.

Agar tarian Joged Bumbung terlepas dari kesan pornografi dan dianggap kurang positif belakangan ini.  

Baca Juga: Intip Ide Hampers Lebaran yang Unik dan Bermanfaat

"Kita tidak bisa mengurangi kebebasan berekspresi dari masyarakat, namun melalui workshop ada norma-norma gerakan yang kita atur kemudian disosialisasikan kepada masyarakat, sehingga pengibing joged pun mengikuti. Tarian eksotis dari penari Joged juga bisa ditutupi oleh pakem-pakem yang sudah ada dan saya sangat percaya seniman-seniman saat ini sudah pintar dalam melestarikan tari pergaulan ini," imbuh Susila. ***

 

Editor: Aulia Nasri

Sumber: Humas Pemkab Tabanan

Tags

Terkini

Terpopuler