Dua Tokoh Penggiat Pariwisata asal Bali Mendapat Tanda Kehormatan Satyalencana Kepariwisataan

- 18 Agustus 2021, 06:10 WIB
Tjokorda Gede Putra Artha Astawa Sukawati berprofesi sebagai Penggiat dan Pengusaha Pariwisata.
Tjokorda Gede Putra Artha Astawa Sukawati berprofesi sebagai Penggiat dan Pengusaha Pariwisata. /Tabanan Bali/Pemprov Bali

TABANAN BALI - Dua Tokoh asal Bali menerima Tanda kehormatan Satyalencana Kepariwisataan bertepatan dengan hari Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76. 

Tanda kehormatan ini diberikan Joko Widodo Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atas kiprah dan sumbagsihnya dalam dunia kepariwsataan selaku pengusaha dan penggiat pariwisata di Bali

ke dua tokoh tersebut yakni Ida Pedande Gede Ngurah Karang (alm)  berprofesi sebagai Tokoh Pengusaha dan Penggiat Pariwisata di Sanur, dan Tjokorda Gede Putra Artha Astawa Sukawati berprofesi sebagai Penggiat dan Pengusaha Pariwisata.

Baca Juga: Peruntungan Shio Tikus, Shio Ular dan Naga, Rabu 18 Agustus, Waspada dengan makanan yang Berdampak Keracunan

Penghargaan tersebut diberikan atas jasa-jasa, prestasi dan pengabdiannya dalam meningkatkan pembangunan serta kepeloporan di bidang kepariwisataan yang dapat dibuktikan dengan fakta yang konkret lebih dari lima tahun secara terus-menerus.

Acara penyerahan tanda penghargaan tersebut dilakukan secara hybrid (langsung dan daring) oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Selasa 17 Aguatus 2021.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa menyampaikan apresiasi atas penghargaan yang diterima oleh kedua tokoh tersebut.

Baca Juga: Ikatan Cinta 17 Agustus 2021: Papa Surya Marah Besar ke Nino, Jati Diri Reyna Terungkap?

Menurutnya, kedua tokoh ini telah memberikan sumbangsih terhadap pembangunan pariwisata Bali selama ini, dimana Ida Pedanda Gede Ngurah Karang (alm)  Merupakan pionir atau tokoh peletak dasar bentuk pariwisata yang bertolak pada kebudayaan melalui

“Indonesia Floating Fair”, memberi inspirasi dan motivasi kepada pengusaha Bali untuk terjun ke bisnis pariwisata melalui PHRI Bali, sehingga meningkatkan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara serta ekonomi masyarakat Bali khususnya di daerah sekitar Sanur.

Sedangkan, Tjokorda Gede Putra Artha Astawa Sukawati seorang tokoh yang berhasil membangun bidang kepariwisataan melalui pengembangan seni, budaya, perhotelan serta pendidikan di Ubud dengan mendirikan Yayasan Ratna Wartha, Sanggar Tari dan Tabuh Bali “Tedung Agung”.

Baca Juga: Live Streaming Ikatan Cinta 17 Agustus 2021: Al Yakinkan Andin akan Melindungi Reyna

Kiprahnya juga memimpin dan mengelola beberapa hotel dan sekolah seni rupa dan pariwisata sehingga mengharumkan nama Bali dan pariwisata Indonesia, meningkatkan kualitas SDM dan kesejahteraan masyarakat di sekitar Ubud.

Putu Astawa berharap penghargaan ini menjadi motivasi bagi pelaku pariwisata di Bali untuk terus bersemangat membangun kepariwisataan yang berkualitas dan berkelanjutan sesuai visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

Salah satu penerima penghargaan yaitu Tjokorda Gede Putra Artha Astawa Sukawati atau yang akrab disapa Cok Putra mengikuti secara virtual dari Puri Ubud-Gianyar.

Baca Juga: Di hari Kemardekaan Pemerintah Kembali Perpanjang PPKM Darurat Sampai 23 Agustus, Rakyat Kembali Merana

Ditemui usai acara penyerahan penghargaan, Cok Putra  mengungkapkan apresiasi dan terimakasih atas kepercayaan pemerintah dan masyarakat kepada Puri Ubud dan para penglisir Puri Ubud.

Penglisir Puri Ubud ini mengakui bahwa penghargaan tersebut tidak akan bisa diterima tanpa peran serta dari para leluhur dan para penglisir (orang yang dituakan_red), dimana dalam hal ini dirinya hanya sebagai penerus semata yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melanjutkan pembangunan pariwisata budaya yang lebih baik dan tentunya dapat bermanfaat bagi masyarakat.

“Tentunya penghargaan ini tidak hanya sekedar simbolisasi euforia semata, melainkan ini sebagai cambuk untuk saya secara pribadi bahwa ada tanggung jawab besar yang menanti kedepannya, bagaimana membangun pariwisata budaya yang berkelanjutan dan bermanfaat untuk masyarakat,” tuturnya.

Baca Juga: Profil Kolenel Pnb Putu Sucahyadi Putra Bali yang Dipercaya Sebagai Komandan Upacara Bendera di Istana Negara

Berbicara terkait pariwisata di era pandemi, menurut Cok Putra pandemi diyakini akan memberikan suatu perubahan dalam kegiatan kepariwisataan, dimana penerapan protokol kesehatan akan menjadi hal utama di bidang pariwisata, selain itu post pandemi nantinya pastinya akan memberikan suatu nuansa baru dalam berwisata, dan diharapkan nuansa tersebut dapat memberikan dampak yang lebih baik dalam pemajuan pariwisata.

“Sekali lagi saya mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Daerah maupun Pusat serta seluruh masyarakat atas penghargaan yang diberikan,hal ini akan menjadi suatu motivasi bagi kami dalam pemajuan pariwisata yang lebih baik”, pungkasnya.

Sebelumnya Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno, dalam sambutannya menyampaikan bahwa sesuai dengan Pasal 25 Peraturan Pemerintah No 35 Tahun 2010, penghargaan satyalencana bidang pariwisata diberikan telah sesuai atas pertimbangan dari Kemenparekraf dan Pemerintah Daerah yang kemudian diajukan dan disetujui oleh Presiden Republik Indonesia.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 17 Agustus 2021: Libra, Scorpio, dan Sagitarius, Masalah Keuangan Teratasi

Untuk itu, penghargaan bidang kepariwisataan diberikan kepada lima orang penerima, atas dedikasinya dalam pembangunan pariwisata.

Lima orang penerima penghargaan tersebut yaitu Ida Pedande Gede Ngurah Karang (alm)  berprofesi sebagai Pengusaha, Tjokorda Gede Putra Artha Astawa Sukawati berprofesi sebagai Penggiat dan Pengusaha Pariwisata, Nuryanto sebagai Founder Galery dan Workshop Produk Inovatif Lidya Art dan Wisata Seni Budaya Omah Budur, Yohana Tangke Salu sebagai Ketua PHRI Toraja Utara dan Pengusaha Bidang Pariwisata, dan Suhardi sebagai Pengusaha dan Asesor Bidang Pariwisata.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 17 Agustus 2021: Cancer, Leo, dan Virgo Peluang Usaha dan Investasi

Menparekraf Sandiaga Uno berharap, para penerima penghargaan tidak sekedar menjadikan momentum tersebut sebagai simbolisasi semata melainkan sebagai motivasi dalam memberikan motivasi dan ide kreatif dalam pemajuan pembangunan pariwisata yang lebih baik. ***

Editor: Aulia Nasri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah