Ini Makna dan Penjelasan Rahina Buda Cemeng Klawu, Salah Satunya Hilangkan Sifat Manusia Serakah Harta Benda

- 8 Oktober 2021, 08:36 WIB
Ilustasi. Umat Hindu yang melakukan upacara saat hari Rahina Buda Cemeng Klawu.
Ilustasi. Umat Hindu yang melakukan upacara saat hari Rahina Buda Cemeng Klawu. /ANTARA/Denpasar Update

TABANAN BALI - Rahina Buda Cemeng Klawu atau biasanya juga disebut dengan Buda Wage Klawu akan jatuh pada hari Rabu Wage wuku Klawu kalender Saka-Bali,yang diperingati setiap 210 hari atau 6 bulan sekali oleh masyarakat Hindu di Bali.

Seperti ditulis dari berbagai sumber yang dirangkum tim Tabananbali.com, Rahina Buda Cemeng Klawu, adalah hari pemujaan terhadap Bhatara Rambut Sedana atau juga dikenal sebagai Dewi Laksmi, yang melimpahkan kemakmuran dan kesejahteraan.

Baca Juga: Mengapa Umat Hindu di Bali Wajib Gelar Ritual Ngulapin Usai Ditimpa Kejadian, Ini Penjelasannya?

Jika merujuk pada filosofinya dapat dilihat dalam kekawin Nitisastra IV.7 yang dinyatakan sebagai berikut.

“Singgih Yan Tekaning Yuganta Kali Tan Hana Lewiha Sakeng Mahadhana. Tan waktan guna sura pandita widagdha pada mengayap ring dhaneswara”.

Artinya: Kalau zaman kali sudah datang tidak ada yang lebih bernilai daripada uang. Sudah susah dikatakan para ilmuwan, pemberani, orang suci maupun orang yang kuat semuanya pelayan orang kaya.

Baca Juga: Hindari Wasiat Harta Benda Semasa Hidup, Buya Yahya: Belum Tentu Menyelamatkan di Akhirat

Dalam lontar Sundarigama disebutkan, Buda Wage Kliwon yang disebut juga Buda Cemeng Kelawu merupakan saat memuja Batari Rambut Sadana, sang Dewi penguasa atas uang. Saat itu diyakini sebagai saat beryoganya Batari Rambut Sadana.

Dalam tradisi agama Hindu di Bali, “Batara Rambut Sedana” dipuja sebagai “Dewi Kesejahteraan” yang menganugerahkan harta kekayaan, emas-perak (sarwa mule), permata dan uang (dana) kepada manusia.

Halaman:

Editor: Genta Sugiwa

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x