Hari Raya Galungan: Umat Hindu Lakukan 6 Rangkaian Ibadah Berikut Ini!

- 4 Januari 2023, 10:30 WIB
Ilustrasi prosesi sembahyang di Pura oleh Umat Hindu saat perayaan Galungan dan Kuningan
Ilustrasi prosesi sembahyang di Pura oleh Umat Hindu saat perayaan Galungan dan Kuningan /Aulia Nasri /Pixabay.com/@Ignartonosbg

TABANAN BALI – Bagi umat Hindu, perayaan Hari Raya Galungan akan diperingati setiap 210 hari sekali.

Sesuai kalender Bali, Umat hindu akan melakukan perayaan Hari Raya Galungan pada saat hari atau waktu Budha Kliwon Dungulan.

Kata Galungan berasal dari kata Galung yang berarti kemenangan setelah melakukan pertempuran.

Baca Juga: Prediksi One Piece 1072: Zoro Vs Kaku, Kejadian Besar Tak Terduga Ini Akan Terjadi 

Pertempuran yang dimaksud yakni kekuatan bathin melawan nafsu jelek sehingga memperoleh kemenangan Dharma.

Makna Galungan juga bisa diartikan sebagai sinbol kemenangan terhadap musuh yang telah menyerah.

Simbol keburukan itu diartikan serangan dari unsur sang Butha Kala seperti Butha Sang Bhuta Dungulan, Sang Bhuta Galungan, dan Sang Bhuta Amangkurat.

Baca Juga: Apa Makna Pemasangan Penjor Saat Perayaan Hari Raya Galungan Bagi Umat Hindu? Pahami Simbol Suci Pembuatannya

Sebagai wujud manifestasi kemenangan Dharma itu, Umat Hindu akan melakukan 6 rangkaian pemujaan atau ibadah saat merayakan Hari Raya Galungan.

Dikutip dari laman instagram @filasfat hindu dalam Lontar Sundarigama (2.8d), ada 6 rangkaian pemujaan atau ibadah yang akan dilakukan oleh Umat Hindu.

Rangkaian Ibadah saat perayaan Hari Raya Galungan itu diantaranya yakni:

Baca Juga: 42 Ribu Wisatawan Tinggalkan Bali Usai Perayaan Natal dan Tahun Baru 2023

  1. Sembah bhakti dengan memusatkan pikiran untuk tujuan kesucian dan menaklukkan kegoyahan pikiran, kehadapan Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Melakukan Sadhana-Bhakti (persembahan banten) ke pelinggih-pelinggih semua perwujudan manifestasi-Nya.
  3. Persembahan yang dihaturkan adalah tumpeng payas, bunga, dan sesucen.
  4. Banten di balai-balai adalah tumpeng pengambean, jerimpean, sodaan dengan ikan olahan babi goring.
  5. Sadhana-Bhakti tersebut besar-kecilnya disesuaikan dengan kemampuan atau dresta (cara dan kebiasaan setempat atau turun menurun).
  6. Sadhana-bhakti dilakukan pada pagi hari dilengkapi dengan puspa wangi dan dupa.

Baca Juga: Suara Tunisha Sharma Menangis Viral Saat Menelpon Ibu Sheezan Khan Sebelum Gantung Diri  

Setelah melakukan rangkaian persembahyangan di pura rumah maupun di pura desa, umat Hindu akan melanjutkan dengan prosesi kunjungan kepada keluarga terdekat.

Hal itu dilakukan sebagai wujud kebahagiaan setelah berhasil memenangi Dharma dan bersama-sama merayakan dengan keluarga terdekat.

Simbol berkunjung ke sanak famili dan keluarga itu juga dimaknai sebagai bentuk memupuk persatuan dan kebersamaan di antara kerabat maupun masyarakat.

Baca Juga: Makna Hari Raya Galungan Bagi Umat Hindu Bali, Diperingati Setiap 210 Hari Lambang Kemenangan Dharma

Berbagai hidangan pun turut tersaji dan bisa dinikmati bersama dengan keluarga maupun kerabat yang sedang berkunjung. ***

Editor: Aulia Nasri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah