Tiba-tiba nenek menanyakan keberadaan adik mauli, Mayang. Ibu Mauli menjawab bahwa Mayang sedang memarkir mobilnya.
Nenek mengajak ayah mauli untuk bercengkerama dan menikmati wine bersama. Ibu Mauli dan mertuanya berbincang-bincang bersama.
Mayang tiba-tiba berada di belakang Kunal dan Mauli.
Ia melihat kaca mata Kunal yang ebrada di atas meja dan mengatakan bahwa kaca matanya dimiliki kakak iparnya begitu bagus.
Kunal memberikan kaca mata tersebut kepada adik iparnya.
Mauli mencegahnya, namun Kunal tetap bersikukuh memberikan kaca mata tersebut kepada Mayank.
ia merasa bahagia dan berterimakasih kepada Kunal. Mayank bertanya bagamana dengan akhir pekanya, Kunal menjawab Mauli bekerja saat libur akhir pekan.
Ibu Mauli kaget mendengar perkataan Kunal yang mengatakan Mauli tetap bekerja di hari liburnya.
Ia langsung menegur Mauli bahwa itu tidak patut dilakukanya. Ia menasehati anaknya walau bagaimanapun juga ia adalah seorang istri. Mauli harus sadar dengan kewajibanya.