Network
TABANANBALI.COM - Mulai beraksi para Kapolda dan Kapolres di wilayah hukum Jawa Timur menjalankan perintah Kapolri untuk memberikan tindakan terhadap premanisme yang meresahkan masyarakat. Khususnya terhadap oknum preman yang kerap kali menjadi melakukan pungutan liar (pungli) dan tukang palak kepada para sopir dan masyarakat.
Baca Juga: Kampanye Converse City Forest, Muralis Shane Tiara Tampilkan Semangat Kesetaraan Gender
Dari hasil operasi yang digelar Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Timur. Total ada sebanyak 64 preman yang berhasil diringkus di wilayah Surabaya dan sekitarnya.
Puluhan preman tersebut dibekuk lantaran diduga sering melakukan pungutan liar (pungli) dan memalak pengguna jalan.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak Lagi, Menteri Agama Imbau Wilayah Zona Merah Tiadakan Kegiatan Keagamaan
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko menjelaskan, puluhan preman itu diamankan dari Pelabuhan Tanjung Perak, Terminal Purabaya, pangkalan truk atau bus di Gresik, Sidoarjo dan Mojokerto.
"Modus operandi yang dilakukan mereka para preman ini. Yakni dengan meminta uang secara paksa atau pemalakan sopir bus dan truk. Selain itu ada juga yang menjadi calo tiket bus tapi harganya dinaikan hingga 400 persen," tutur Kombes Pol Gatot, seperti dikuti dalam PMJ News, Rabu 16 Juni 2021.
Lebih lanjut Kombes Pol Gatot menjelaskan para preman ini juga telah melakukan pemerasan kepada sopir-sopir yang melintas. Pemerasan yang dilakukan selain dengan pemaksaan juga dalam bentuk kekerasan.
Agar pemerasan tidak diketahui aparat kepolisian. Para preman ini mencetak karcis palsu. Mirip seperti karcis parkir.
