TABANAN BALI - Harga emas menguat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), memperpanjang keuntungan untuk sesi kelima berturut-turut.
Sebab dolar melemah dan investor terus memantau data ekonomi AS yang dapat mempengaruhi pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve (Fed) minggu depan.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di Divisi Comex New York Exchange bertambah 7,20 dolar AS atau 0,37 persen menjadi ditutup pada 1.942,60 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan mencapai level tertinggi sesi 1.943,20 dolar AS dan terendah 1.920,60 dolar AS.
Baca Juga: Kepuasan Publik Terhadap Kepemimpinan Presiden Jokowi Capai 75,5 Persen, Hasil Survei Polmatrix
Harga emas berjangka terangkat 6,80 dolar AS atau 0,35 persen menjadi 1.935,40 dolar AS pada Selasa, 24 Januari 2023.
Setelah menguat 0,40 dolar AS atau 0,02 persen menjadi 1.928,60 dolar AS pada Senin, 23 Januari 2023.
Meningkat 4,30 dolar AS atau 0,22 persen menjadi 1.928,20 dolar AS pada Jumat, 20 Januari 2023.
Baca Juga: Bali United Diunggulkan Jelang Laga Kontra Rans Nusantara di BRI Liga 1, Tiga Pemain Jadi Ancaman?
Emas telah naik selama lima sesi perdagangan berturut-turut, kenaikan beruntun terpanjang sejak Agustus.