Harga emas telah naik hampir 6,0 persen sejak awal tahun 2023, mendapat dukungan dari tanda-tanda penurunan inflasi AS dan ekspektasi resesi ekonomi.
Dolar AS melemah pada Rabu 25 Januari 2023, dengan indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,27 persen menjadi 101,6440, membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang asing lainnya.
Baca Juga: Bupati Tabanan Tekankan Anggota PPS Miliki Integritas Dalam Pelaksanaan Pemilu 2024
"Pergerakan emas dipicu oleh perubahan sentimen dalam seberapa cepat Fed akan menghentikan kenaikan suku bunganya, bersama dengan melemahnya dolar AS," kata Analis Pasar Kinesis Money, Rupert Rowling, dalam sebuah catatan.
"Emas akan membutuhkan katalis baru untuk mendorongnya lebih tinggi dari level tinggi yang sudah diperdagangkan."
Para analis pasar mencatat bahwa emas telah menemukan dukungan di sekitar 1.920 dolar AS per ounce.
Baca Juga: Tukang Becak di Surabaya Bobol Rekening BCA Nasabah Senilai Rp320 Juta, Begini Kronologis Lengkapnya
Investor juga menunggu rilis data produk domestik bruto pada Kamis waktu setempat dan data inflasi utama pada Jumat, 27 Januari 2023.
Komite Pasar Terbuka Federal akan mengadakan pertemuan kebijakan moneter dua hari pada 31 Januari hingga 1 Februari.
Harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 19,2 sen atau 0,81 persen, menjadi menetap pada 23,941 dolar AS per ounce.