Keutamaan Puasa Asyura dan Tasua di Bulan Muharram, Bertepatan dengan Tanggal Ini

22 Juli 2022, 14:10 WIB
Contoh kata sambutan ketua panitia Tahun Baru Islam 2022 M dalam peringatan 1 Muharram. /Pixabay.com/maxos_dim

TABANAN BALI - Puas sunah Asyura dan Tasua di bulan Muharram sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW karena memiliki keutamaan tersendiri di dalamnya.

Adapun puasa Asyura dikerjakan pada tanggal 10 Muharram dan Tasua pada tanggal 9 Muharram kalender Hijriyah.

Dikutip dari berbagai sumber, Tasua berasal dari bahasa arab Tis’atun artinya sembilan, sementara Asyura berasal dari Asyara artinya sepuluh, yakni 9 dan 10 Muharram.

Baca Juga: Niat Puasa Sunah Asyura dan Tasua di Bulan Muharram, Bahasa Arab, Latin dan Terjemahnya

Pada tahun baru Islam 1444 H tanggal 1 Muharram jatuh pada Minggu, 31 Juli 2022.

Maka, puasa Asyura dan Tasua akan jatuh pada hari Senin dan Selasa tanggal 8 dan 9 Agustus 2022.

Hukum puasa Asyura dan Tasua adalah sunah yang dianjurkan untuk dikerjakan namun tidak berdosa bagi yang tidak melakukannya.

Baca Juga: 12 Amalan Bulan Muharram yang Dianjurkan Ulama, Berikut Doa Awal Tahun

Rasulullah SAW berdabda: “Puasa itu bisa menghapuskan dosa-dosa kecil pada tahun kemarin.” –(HR Muslim).

Tentang kemiripan dengan puasa umat yahudi, ada sebuah riwayat tentang penjelasannya secara gamblang oleh hadits Rasulullah riwayat imam Bukhori.

Diriwayatkan bahwa ketika tiba di Madinah, Rasulullah melihat orang-orang Yahudi di sana juga berpuasa pada hari ‘Asyura. Beliau bertanya: “Puasa apa ini?" Mereka menjawab: “Sebuah hari yang baik, ini adalah hari dimana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuh mereka, maka Musa berpuasa pada hari itu sebagai wujud syukur.” Maka Rasulullah bersabda: “Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian (Yahudi), maka kami akan berpuasa pada hari itu sebagai bentuk pengagungan kami terhadap hari itu.” (HR Bukhari).

Baca Juga: Idul Adha 2022 Sepekan Lagi, Berikut Amalan Yang Dianjurkan Menyambut Hari Raya Kurban

Agama Islam menganjurkan dengan kuat agar kita berpuasa pada 10 Muharram atau yang dikenal dengan sebutan puasa Asyura.

Keutamaan puasa Asyura begitu besar. Allah subhanahu wata'ala akan mengampuni dosa setahun lalu orang yang berpuasa 10 Muharram. 

Masalah ini dijelaskan dalam kitab Fathul Mu‘in karya Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari.

Baca Juga: Mitos Atau Fakta, Tidak Boleh Memotong Rambut dan Kuku Ketika Hari Raya Idul Adha 1443 H? Simak Penjelasannya

و) يوم (عاشوراء) وهو عاشر المحرم لأنه يكفر السنة الماضية كما في مسلم (وتاسوعاء) وهو تاسعه لخبر مسلم لئن بقيت إلى قابل لأصومن التاسع فمات قبله والحكمة مخالفة اليهود ومن ثم سن لمن لم يصمه صوم الحادي عشر بل إن صامه لخبر فيه

Artinya, “Disunahkan puasa hari Asyura, yaitu hari 10 Muharram karena dapat menutup dosa setahun lalu sebagai hadits riwayat Imam Muslim. 

Disunahkan juga puasa Tasua, yaitu hari 9 Muharram sebagai hadits riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda, ‘Kalau saja aku hidup sampai tahun depan, niscaya aku akan berpuasa Tasua.’ Tetapi Rasulullah SAW wafat sebelum Muharram tahun depan setelah itu.

Baca Juga: Puasa Arafah Menjelang Hari Raya Idul Adha 1443 H, Niat Lengkap Beserta Keutamaan Mengerjakannya

Hikmah puasa sunah Tasua adalah menyalahi amaliyah Yahudi yang juga berpuasa di hari Asyura.

Dari sini kemudian muncul anjuran puasa hari ke-11 Muharram bagi mereka yang tidak berpuasa Tasua. 

Tetapi juga puasa 11 Muharam tetap dianjurkan meski mereka sudah berpuasa Tasua sesuai hadits Rasulullah SAW,” di kitab Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari, Fathul Mu‘in pada hamisy I‘anatut Thalibin, Beirut, Darul Fikr, 2005 M/1425-1426 H, juz II, halaman 301.

Baca Juga: Puasa Tarwiyah Sebelum Hari Raya Idul Adha 1443 H, Niat Lengkap Beserta Keutamaannya

Agar berbeda dari kaum Yahudi di masa Rasulullah, kita juga dianjurkan untuk berpuasa pada 9 dan 11 Muharram.

Pasalnya, kaum Yahudi saat itu hanya berpuasa pada tanggal 10 Muharram saja.

Lalu bagaimana kalau entah karena sebab tertentu atau tanpa sebab sekalipun mengamalkan hanya puasa sunah Asyura?.

Baca Juga: Tata Cara Salat Idul Adha 1443 H, Waspadai Kekeliruan Kecil Ini Ketika Memulainya, Tidak Sah Jika Terlewat

Bagi mazhab Syafi’i, puasa Asyura saja tanpa diiringi puasa sehari sebelum dan sesudahnya bukan menjadi masalah.

Seharusnya, hari Asyura diisi dengan ibadah puasa saja sebagaimana telah dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Tentang keutamaan puasa sunah Asyura Ibnu Abbas menyatakan: “Saya tidak pernah melihat Rasulullah berpuasa pada suatu hari karena ingin mengejar keutamaannya selain hari ini (Asyura) dan tidak pada suatu bulan selain bulan ini (bulan Ramadhan)." (HR. Al-Bukhari).***

Editor: Aulia Nasri

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler