Keutamaan Bagi yang Membaca Al-Qur’an, Dimuliakan Hingga Sebagai Pelindung Diri

- 20 Juni 2021, 23:36 WIB
Banyak baca  Al Qur'an akan dimuliakan
Banyak baca Al Qur'an akan dimuliakan /Pexels/pok rie

TABANANBALI.COM - Meski membaca Al Qur’an tidak menjadi kewajiban sebagai umat muslim, namun sudah sepatut harus dilakukan setiap harinya. Sebab kata Rasulullah, “Sesungguhnya orang yang di rongganya tidak terdapat sedikit pun Al-Qur’an adalah seperti rumah yang rusak”.

Membaca Al-Qur’an memiliki banyak sekali keutamaan. Selain mendapat pahala dan bernilai ibadah, orang yang membaca Al-Qur’an juga akan terhindar dari godaan syaitan yang terkutuk.

Baca Juga: PT Berdikari (Persero) Buka Lowongan Kerja Juni 2021. Lulusan D3 dan S1 Bisa Segera Daftar Ke Link Lamaran

Dari Abdullah ra., dia menuturkan: “Pelajarilah Al-Qur’an ini, karena dengan membacanya kalian akan mendapatkan pahala, setiap hurufnya berpahala sepuluh kebaikan. Aku tidak mengatakan ‘Aliif Laam Miim (sebagai satu kata) tetapi Aliff, Laa, dan miim dengan setiap hurufnya sepuluh kebaikan.” (HR. Ad-Darimi).

Sedangkan dari Abu Hurairah ra, dia mengatakan: “Sesungguhnya rumah itu akan terasa luas bagi penghuninya, akan didatangi malaikat, dijauhi syaitan dan akan membanjir pula di dalamnya kebaikan, jika dibacakan Al-Qur’an di dalamnya. Sebaliknya, rumah itu akan terasa sempit bagi penghuninya, akan dijauhi malaikat dan didatangi syaitan serta tidak banyak kebaikan, jika tidak dibacakan Al-Qur’an di dalamnya.” (HR. Ad-Darimi).

Baca Juga: Dirikan Klinik Vaksinasi Covid-19, Agnes Monica Ungkap Keinginanya untuk Para Fans

Dua hadist di atas sudah sangat jelas menyampaikan tentang mulianya orang yang membaca Al-Qur’an.

Al-Qur’an, kata Abdullah bin Mas’ud, adalah tali Allah, cahaya, penyembuh yang sangat mujarab, pelindung bagi orang yang berpegang padanya, penyelamat bagi orang yang mengikutinya, tidak membelokkan melainkan ia meluruskannya. Keajaiban-keajaiban tidak pernah habis, dan tidak pernah membosankan meski dibaca berulang-ulang. Untuk itu, bacalah ia, karena sesungguhnya Allah akan memberikan pahala atas bacaan tersebut.

Dalam buku Al-Jami’ Fii Fiqhi An-Nisa’, Syaikh Kamil Muhammad ‘Uwaidah menuliskan sebuah kisah yang datang dari Harist ra. Harist menceritakan, aku pernah masuk masjid, ternyata di dalamnya orang-orang sedang asyik mengobrol. Kemudian aku menemui Ali dan aku katakana:

Baca Juga: Bejat, Sopir Angkot Lampiah Hawa Nafsu dengan Memperkosa Nenek Penyandang Tuna Netra

Halaman:

Editor: Aulia Nasri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x