TABANAN BALI – Bekerja bagi seorang istri kerap menimbulkan kontroversi di lingkungan masyarakat.
Banyak yang berpendapat buruk dan juga ada yang beranggapan baik.
Perbedaan pendapat tentang bolehkah seorang istri bekerja tersebut banyak menimbulkan pertengkaran di antara pasangan suami istri.
Bahkan perbedaan pendapat tentang bolehkah seorang istri bekerja banyak yang berakibat perceraian dan kehancuran rumah tangga.
Di satu sisi seorang suami ingin istrinya hanya diam dirumah menerima nafkah agar istri terjaga kehormatannya dari laki-laki lain.
Di sisi lain seorang istri ingin berkarir dan bahkan ingin membantu suami agar ekonomi keluarga terjamin.
Lantas bagaimana cara menyikapi perbedaan pendapat di antara suami dan istri tersebut?
Baca Juga: Review One Piece Chapter 1031: Sanji Meminta Zoro Membunuhnya
Dikutip TabananBali.com dari laman YouTube Al-Bahjah TV, Buya Yahya menasehati bahwa seorang istri tidak wajib mencari pekerjaan.
“Yang wajib bekerja adalah seorang suami, maka istri tidak wajib, namun bukan berarti tidak boleh seorang istri bekerja,” tutur Beliau dalam video yang diunggah pada 9 Oktober 2021 lalu.
Fitrahnya wanita secara umum adalah ingin menerima nafkah saja dirumah, itu adalah sebuah kehormatan bagi wanita jika memandang fitrahnya.
Namun jika istri bekerja untuk selingan atau suami minta dibantu maka boleh saja, namun ada rambu-rambunya.
“Rambunya adalah suami mengizinkan, tidak boleh melalaikan kewajiban kepada suami, kemudian tempatnya bekerja adalah tempat yang terhormat,” tutur Buya Yahya.
Makna tempat terhormat adalah tempat kerja yang terjamin menutup aurat, tidak ada tempat berduaan, dan tempat terhormat secara umum yang terjaga kehormatannya.
“Kemudian jika sudah di tempat terhormat namun ada yang nakal dengan selingkuh itu adalah dosa pribadi, kenakalan pribadi, dan buruknya prilaku, tidak ada kaitannya dengan tempat kerjanya,” ucap Beliau.
Dan jika keahlian istri bermanfaat bagi orang banyak seperti bidang kesehatan maka hendaknya seorang suami menghargai pekerjaan istrinya dan memberi izin.
“Sangat bagus jika suami memberi izin, jangan menekan istri jika memiliki manfaat bagi orang banyak, jadi suami jangan kaku biar istri tidak stress di rumah,” tuturnya
Karena seorang wanita juga ingin berkumpul dengan teman wanitanya, saling curhat, bertukar pengalaman dan ilmu mengurus rumah tangga.
Wanita yang bekerja juga sebaiknya berhati-hati dan selalu waspada karena tidak semua orang di sekitar adalah orang baik.
“Harus hati-hati dan bisa jaga diri di tempat kerja bagi setiap wanita, agar tidak terjadi perzinahan dan berujung rusaknya rumah tangga,” tutur Buya Yahya.***