Lato-Lato Bikin Ketagihan, Pakar Unpad: Bisa Mengurangi Ketergantungan Anak Main Gedget

15 Januari 2023, 19:09 WIB
Lato-Lato Viral Jadi Mainan Favorit Generasi Milenial dan Bikin Ketagihan /Instagram/metronmerdc/

TABANAN BALI - Pakar Sosiologi Universitas Padjadjaran (Unpad) Dr Hery Wibowo menjelaskan permainan lato lato yang kini digandrungi anak-anak bisa menjadi momen para orang tua untuk mengurangi ketergantungan anak terhadap gedget.

Hery mengatakan anak bisa menjadi sedikit terhindar dari potensi negatif yang bisa dialami ketika terlalu banyak bermain gedget. 

Melalui bermain lato lato dengan temannya, menurutnya interaksi sosial anak pun bisa terbangun.

Baca Juga: Lato-Lato Mulai Dilarang, Gubernur Jabar: Jika Mengganggu Harus Ada Tindakan di Lingkungan Sekolah

"Inilah ajang membangun interaksi sosial dari generasi Z yang sering disebut generasi ‘alien’ karena suka menyendiri dan generasi rebahan," kata Hery dalam keterangan resmi Unpad di Bandung, Jawa Barat, Senin.

Selain itu, menurutnya, mainan latolato juga bisa menumbuhkan pola pikir pada anak terkait proses. 

Ia menilai anak-anak pun bakal memiliki pemahaman bahwa kesuksesan itu harus menempuh proses dan tidak instan.

Baca Juga: Lato-Lato Trending, Dokter STKA: Anak Di Bawah 5 Tahun Tak Disarankan Memainkannya

"Dengan penekanan bahwa proses itu penting, tidak ada sukses instan, dan berlatih akan membawa hasil," kata 

Secara tidak langsung, menurutnya, anak yang memainkan lato lato akan berusaha menunjukkan kemahirannya di depan sebayanya. 

Hal itu menurut Hery bisa menjadi lahan positif bagi anak untuk membangun konsep diri positifnya.

Baca Juga: Urfi Javed Tak Mau Mengalah, Sarankan Chitra Wagh Melawan Prostitusi Ilegal di India

Di samping dengan anak sebaya, menurutnya, para orang tua juga bisa memiliki ruang untuk mengapresiasi anaknya ketika menunjukkan kemahirannya dengan bermain lato lato.

"Dapat menjadi waktu berkualitas bagi anak dan orang tua, sekaligus wahana pemahaman nilai-nilai positif dan sarana orang tua mengapresiasi kelebihan sang anak, sehingga anak makin merasa berharga. Ini penting bagi tumbuh kembangnya kelak," kata Hery.

Meski begitu, menurutnya, mainan itu juga bisa berdampak negatif bagi anak apabila anak tersebut dan orang tuanya tidak bisa mengatur waktu bermainnya. 

Baca Juga: Cara dan Syarat Pengajuan KUR BNI 2023 Yang Bakal Cair, UMKM Harus Tahu!

Kemudian anak juga menurutnya, bisa saja menjadi rendah diri jika tidak berhasil memainkannya.

“Sehingga diperlukan fokus dan konsentrasi penuh dalam memainkan, agar tidak membahayakan pemain maupun teman-teman di sekitarnya,” kata Hery selaku Ketua Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unpad.***

Editor: Aulia Nasri

Tags

Terkini

Terpopuler