Network
"Patah hati tampaknya melibatkan beberapa mekanisme saraf yang sama dengan rasa sakit fisik," tutur dia.
Sistem saraf simpatik dan parasimpatis yang biasanya mengimbangi satu sama lain dapat diaktifkan selama patah hati.
Baca Juga: Mengapa Air Tebu Bermanfaat Bagi Tubuh? Berikut 5 Dampak Kesehatan Jika Rutin Meminumnya
Sistem saraf simpatik bertanggung jawab atas respons perlawanan tubuh, mempercepat detak jantung dan pernapasan.
Sementara sistem saraf parasimpatis bertanggung jawab atas tubuh saat istirahat, menurut Mayo Clinic Neurology Board Review.
Lee mengatakan, hormon yang dilepaskan saat patah hati mengaktifkan dua bagian sistem saraf ini. Otak dan jantung yang merespons menjadi bingung karena menerima pesan yang campur aduk.
Baca Juga: Jadwal TV MNCTV Jumat 3 Februari 2023: Akan Tayang Family 100 dan Blockbuster Pilihan
"Hal ini bisa mengakibatkan gangguan pada aktivitas listrik jantung, dengan variabilitas detak jantung yang lebih rendah," kata dia.
Seringkali orang dengan variabilitas detak jantung rendah akan menunjukkan gejala seperti kelelahan, kecemasan, depresi, dan kurang tidur.
Variabilitas detak jantung dapat digunakan untuk menilai keadaan klinis pada pasien depresi, menurut makalah tahun 2019 dalam Frontiers in Psychiatry.***
