TABANAN BALI – Indonesia siap berhutang hingga Rp10 Trilyun untuk membeli 2 pesawat tanker terbaru dan akan diperguanakan oleh TNI Angkatan Udara (TNI AU).
Kabar pembelian 2 pesawat tersebut telah mendapat persetujuan dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) atas pinjaman luar negeri sebesar 700 juta dolar AS atau setara Rp10,1 triliun.
Baca Juga: Celah Ditengah Pandemi Covid-19, Jembrana Siap Genjot Produksi Kakao
Prihal itu juga terungkap dalam laman Janes.com dengan judul 'Indonesia approves USD700 million in foreign loans for aerial tanker buy' yang dirilis pada Senin, 21 Juni 2021.
Seperti diberitakan Pikiran Rakyat.com, disebutkan dalam pemberitahuan yang dikeluarkan oleh Kemenkeu pada 26 April mencantumkan total 31 program Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang pendanaannya melalui pinjaman luar negeri telah disetujui.
Baca Juga: TEGA, Alami KDRT Seorang Istri Asal Abiansemal Badung Tewas Ditangan Suami
Pemberitahuan itu dikeluarkan setelah berkonsultasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), daftar tersebut yang awalnya diklasifikasikan, telah diberikan kepada Janes oleh sumber pemerintah, seperti dikutip Rabu, 23 Juni 2021.
Dokumen tersebut juga menunjukkan bahwa total 56 permintaan pendanaan asing ditolak.
Baca Juga: Kodam IX/Udayana Dorong Ketersediaan Air Bersih di NTT
Janes pertama kali diberitahu oleh seorang sumber di Singapore Airshow 2018 bahwa TNI AU telah menunjuk GMF AeroAsia, anak perusahaan maskapai nasional Garuda Indonesia, untuk bantuan studi mendalam tentang kemampuan pengisian bahan bakar udara Indonesia.
Adapun di antara hal-hal yang ditelaah dalam studi tersebut adalah life cycle cost, kemampuan lokal dalam memelihara badan pesawat, kesesuaian metode pengisian bahan bakar dengan armada pesawat TNI AU, dan interoperabilitas dengan aset TNI AU yang ada.
Baca Juga: Bali Siap Buka Pintu Pariwisata Internasional Juli Mendatang
Sebagai bagian dari temuannya, TNI-AU dan GMF AeroAsia merekomendasikan agar tanker baru dilengkapi dengan metode pengisian bahan bakar udara probe-and-drogue dan flying boom, menurut laporan Janes.
Sebelum studi bersama dengan GMF AeroAsia, TNI AU telah melakukan studi pendahuluan sendiri membandingkan Airbus A330 Multi Role Tanker Transport (MRTT), Boeing KC-46A Pegasus, dan Ilyushin Il-78.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) melaporkan utang luar negeri (ULN) Indonesia mencapai 418,0 miliar dolar AS atau sebesar Rp5.935 triliun per akhir April 2021. ***
Sumber : Janes.com