Rekan Suster Gabriella Meilani, Kristina Sampe Ungkap Keganasan KKB Lamek Taplo

24 September 2021, 10:01 WIB
Rekan Suster Gabriella Meilani, Kristina Sampe di Rumah Sakit Marthen Indey, Jayapura. /Istgram @Papua Talk/

TABANAN BALI - Rekan Suster Gabriella Meilani, Kristina Sampe menuturkan keganasan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Lamek Taplo.

Kristina Sampe dan Gabriella Meilani sama-sama bertugas di Distrik Kwirok, Pengunungan Bintang, Papua sebagai tenaga kesehatan (nakes). 

Kristina Sampe adalah salah satu korban selamat setelah melarikan diri dari aksi kekerasan dan kekejaman KKB Lamek Taplo.

Baca Juga: Bocoran Prediksi Formasi dan Pemain yang Diturunkan Coach Teco, Menggempur Persita Tangerang

Dia merupakan saksi hidup tentang kekejaman KKB Lamek Taplo yang sedang diburu aparat TNI.

Saat ini, Kritina Sampe masih dirawat intensif di Rumah Sait Marthen Indey, Jayapura setelah melarikan diri dari kebrutalan KKB Lamek Taplo.

Namun nahas, rekannya sesama nakes Suster Gabriella Meilani meninggal dunia.

Baca Juga: Ikatan Cinta 24 September 2021: Benarkan Rendy Kaki Tangan Peneror? Aldebaran Curiga

Dilansir dari Jurnal Palopo.com, Kristina Sampe sendiri berhasil melarikan diri kemudian jatuh ke jurang dan berhasil bertahan hidup selama 3 hari hanya dengan meminum air.

"Saya terjatuh di kedalaman 500 meter, bertahan dengan minum air hujan selama 3 hari sebelum dievakuasi anggota TNI Polri," ungkap Kristina sebagaimana dalam artikel berjudul “Kisah Rekan Gabriela Meilani Dikejar KKB, Bertahan Hidup selama 3 Hari dengan Minum Air Hujan” tanggal 23 September 2021.

Selain masih teringat dengan prisitiwa berdarah itu, Kristina Sampe juga mengaku trauma atas perlakukan KKB Lamek Taplo.  

Baca Juga: Anis Baswedan Dikabarkan Tersangka Penyelewengan Dana Perusahaan Miras Rp100 Milyar, Cek Faktanya

Baginya hal tersebut adalah tidak wajar dikarenakan dirinya dan para nakes justru ada untuk menolong warga. 

Kristina mengaku bahwa saat pembakaran Puskesmas dan serangan KKB tersebut dia dan ketiga rekannya termasuk Gabriela Meilani turut melompat ke jurang. 

Meski telah lompat ke jurang, mereka masih dikejar massa. 

Baca Juga: Jerinx Kembali Berseteru, Bakal Tuntut Deddy Corbuzier Rp500 Juta

"Kami berempat yakni saya, Katrianti Tandila, Marselinus Ola Attanila dan almarhum Gabriela Meilani lompat ke jurang. Namun mereka tetap mengejar dan menganiaya," ucapnya. 

Yang paling membuat dirinya tak habis pikir dan trauma hingga saat ini bahwa yang mengejar mereka merupakan warga Kwirok sendiri. 

Menurut pengakuan Kristina, mereka dikejar warga dengan menggunakan panah dan senjata tajam. 

Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot 24 September 2021: Cancer, Leo dan Virgo, Biarkan Alam Menentukan

Dia juga sempat membantah terkait pemberitaan bahwa dr. Restu Pamanggi memegang senpi saat insiden tersebut. 

Menurut Kristina, dr. Restu malah turut menjadi korban penganiayaan oleh KKB. (Naswandi-Jurnal Palopo.com). ***

Editor: Aulia Nasri

Tags

Terkini

Terpopuler