Gunung Krakatau Siaga Level 3 Pasca Puluhan Kali Gempa, Warga Dihimbau Jaga Jarak 5 Kilo Meter Lebih

- 3 Juli 2022, 06:32 WIB
Gunung Krakatau sebagai tempat healing terbaik di Banten
Gunung Krakatau sebagai tempat healing terbaik di Banten /ilmugeografi.com/

TABANAN BALI – Kondisi Gunung Krakatau terpantau masuki siaga level 3 setelah mengalami puluhan gempa pada, Sabtu, 2 Juli 2022.

Dengan adanya aktivitas berbahaya dari Gunung Krakatau tersebut, maka warga dihimbau menjauh dan menjaga jarak 5 kilo meter lebih.

Laporan keadaan Gunung Krakatau didapatkan dari laman resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Baca Juga: Jadwal Pertandingan Borneo FC Vs PSM Makassar, Perempat Final Piala Presiden 2022 Semakin di Ujung Laga

"Anak Krakatau, Sabtu, 02 Juli 2022, periode 00:00-06:00 WIB," itulah isi laporan PVMBG, dikutip Tabananbali.com dari magma.esdm.go.id memantau Gunung Krakatau.

Dari laporan tersebut, maka Gunung Krakatau sudah mulai menunjukkan tanda-tanda berbahaya dari anak Krakatau, seperti laporan yang disusun oleh Fahrul Roji.

Gunung Krakatau yang memasuki bahaya siaga level 3 tersebut terletak di Kabupaten Lampung Selatan.

Baca Juga: Jadwal Pertandingan Borneo FC Vs PSM Makassar, Perempat Final Piala Presiden 2022 Semakin di Ujung Laga

Di antara tanda-tanda yang ditunjukkan oleh Gunung Krakatau adalah terjadinya puluhan gempa bumi dengan berbagai jenis frekuensi dan sumber kedalaman yang variatif.

Sesuai laporan yang disampaikan Fahrul Roji, Bahwa Gunung Krakatau yang memiliki ketinggian 157 MDPL tersebut mengalami 4 jenis gempa yang berbeda.

Hingga laporan dimuat, Anak Gunung Krakatau telah mengalami 3 kali gempa dengan durasi 7-30 detik.

Baca Juga: Pertandingan Arema FC Vs Barito Putera Perempat Final Piala Presiden 2022, Ini Link Streaming Tayangan Ulang

Gempa yang terasa di Anak Gunung Krakatau berjenis gempa hembusan dengan amplitudo 9-20 mm.

Kemudian, ada 6 kali gempa Vulkanik dangkal dengan amplitudo 11-23 mm dengan durasi 6-14 detik.

Setelahnya, 20 gempa frekuensi rendah terjadi dengan amplitudo 16-49 mm dengan durasi 6-16 detik.

Baca Juga: Indonesia Dua Kali Dibantai Arab Saudi Ajang Kualifikasi Piala Dunia FIBA 2023, Peluang Lolos Tipis

Bahkan, Gunung Krakatau juga dilaporkan sempat terpantau mengalami gempa Tremor Menerus 1 kali dengan amplitudo 1-10 mm dengan dominasi 1 mm.

Dari hasil pemantauan dari 90 hari yang lalu Gunung Krakatau sempat alami gempa frekuensi rendah dan hembusan mencapai ratusan kali tercatat 26 Juni 2022.

PVMBG peringatkan kepada masyarakat dan para pendaki untuk tidak beraktivitas dulu di wilayah sekitar gunung sampai keadaan membaik, karena kenaikan status menjadi siaga III Gunung Krakatau.

Baca Juga: 7 Nama Pemain yang Unjuk Skill di Perempat Final Malaysia Open 2022, Bertemu Tuan Rumah yang Tangguh

“Masyarakat, Pengunjung, Wisatawan, dan Pendaki tidak mendekati Gunung Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif,” jelas laporan tersebut.

Mengenai cuaca di sekitar Gunung Krakatau dilaporkan berawan dengan hembusan angin lemah menuju timur laut.

Sedangkan suhu udara di sekitar Gunung Krakatau mencapai 26-26.1 derajat Celcius disertai kelembapan 54-59 persen.

Baca Juga: Persib Bandung Waspadai Gelandang Serang PSS Sleman Todd Ferre Perempat Final Piala Presiden 2022

Gunung yang terletak di perairan Selat Sunda, antara Provinsi Banten dan Lampung itu memang rawan timbulkan bencana.

Sebelumnya, Gunung Krakatau dilaporkan mengalami erupsi kembali pada, Jum’at, 1 Juli 2022 kemarin.

Dari hasil pantauan, Gunung Krakatau terlihat mengeluarkan abu vulkanik hingga 500-1000 meter di atas puncak.***

 

Editor: Aulia Nasri

Sumber: magma.esdm.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah