Network
TABANAN BALI – Menkopolhukam Mahfud MD memberikan tanggapan terkait video viral vonis Ferdy Sambo yang telah tersebar di media sosial.
Mahfud MD menegaskan terkait video viral vonis Ferdy Sambo agar diselidiki lebih mendalam.
Menurut Mahfud MD dia akhirnya berpendapat setelah melihat banyaknya pertanyaan terkait video viral vonis Ferdy Sambo tersebut.
“TERKAIT BANYAKNYA PERTANYAAN ATAS VIRALNYA VIDEO HAKIM WAHYU IMAN SANTOSO YANG KATANYA MEMBOCORKAN RENCANA VONIS UTK SAMBO DAN PUTRI,” unggah Mahfud MD dikutip dari akun instagram miliknya @mahfudmd.
Dia kemudian menjabarkan jika video viral vonis Ferdy Sambo itu perlu segera diselidiki.
Atau bisa juga merupakan pelanggaran kode etik jika benar itu terjadi.
Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG! Link Live Streaming Semifinal Piala AFF 2022 Indonesia vs Vietnam
Bahkan ada kemungkinan jika video itu dipotong-potong sehingga menimbulkan kesan tertentu.
“Pertama, itu harus diselidiki. Bisa jadi pelanggaran etik kalau benar itu terjadi. Kedua, Mungkin juga video itu dipotong-potong, dari rangkaian pembicaraan sehingga timbul kesan tertentu.”
Meski begitu, Mahfud menduga video tersebut diviralkan untuk meneror hakim agar tidak menjatuhkan hukuman berat.
Baca Juga: Kotroversi Film Pathaan: Poooja Bath Berikan Dukungan Untuk Shah Rukh Khan dan Deepika Padukone
“Sementara ini saya menduga bahwa video itu merupakan bagian dari upaya untuk meneror hakim agar tak berani memvonis Sambo dengan vonis yang berat,” tutur Mahfud MD.
Logikanya, lanjut Mahfud dalam postingannya, biar hakim ragu memvonis Sambo karena khawatir vonisnya dinilai sebagai hasil konspirasi karena sama dgn video yg telah viral sebelumnya.
“Saya dulu sering mengalami hal yang sama,” cetus Mahfud MD.
Baca Juga: Dibalik Pesona Pantai Diamond Nusa Penida Bali, Tiga Wisatawan Asing Terseret Arus
Lantas dia menceritakan saat menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi yang sempat mengadili kasus Pilkada Gubernur Maluku Utara.
“Waktu jadi Ketua MK, saat mengadili perkara Pilkada Gubernur Maluku Utara yang digugat oleh Gafur mengalami teror seperti itu. Kata dia tiga hari sebelum vonis beredar berita bahwa Ketua MK Mahfud MD sudah dipanggil oleh Presiden SBY agar gugatan Gafur dikalahkan,” tulisnya.
Kemudian di paragraf terakhir ia menjelaskan bagaimana bersikap menghadapi teror seperti itu.
“Saya tahu itu teror agar saya tak berani mengalahkan Gafur. Tetapi saya tak peduli, Gafur tetap kalah di MK. Wong, saya tak pernah bicara perkara apa pun dengan Presiden SBY, kok, dituding saya bersekongkol dengan Presiden SBY,” demikian Mahfdu MD.***
