“Ijin meluruskan biar semeton jelas mengenai kejadian sebenarnya, bukannya anggota kita (ormas. red) yang mendatangi tapi 4 orang dari Mata Elang ke kos Jro Dolah," beber Ketut Ismaya Putra melalui kanal YouTube IsmayaJaya Kesatria KERIS Bali seperti dilansir oleh Ringtimesbali.com, Minggu 25 Juli 2021.
Ketut Ismaya menyebut ada mediasi sebelum peristiwa tersebut terjadi. Mediasi dilakukan dengan keempat anggota Mata Elang yang menyarankan ke kantor," sambung Ketut Ismaya. “Jadi ada mediasi, tidak langsung terjadi keributan,” jelasnya.
Atas kejadian ini yang berada di Tanah Bali. Ketut Ismaya sungguh sangat menyayangkan dan prihatin. Lebih lagi menewaskan warga Bali sendiri.
Melalui videonya, Ketut Ismaya yang kini menjadi Ketua Kesatrian KERIS Bali meminta nyama Bali untuk bersatu dan melakukan pembelaan terhadap pihak yang melakukan penindasan. Dia tak mau kejadian seperti terulang lagi.
Baca Juga: Polisi Tetapkan 6 Tersangka Terkait Pembunuhan di Monang Maning
"Orang yang melakukan penindasan secara kasar itu bukan nyama Bali, lakukan pembelaan. Mari tunjukkan bersatu. Ini bagi oknum, kelompok yang keras saya tidak mau lagi ada hal ini, ayo nyama Bali Bersatulah," ungkapnya.
Sambungnya, Ketut Ismaya juga meminta warga atau nyaman Bali menantikan proses hukum yang terus berlanjut dan berharap masalah ini bisa jelas dan terang ke permukaan. sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dan kondisi ketertiban umum ditengah masyarakat normal kembali.
"Kita tunggu proses hukum dari kepolisian atas apa yang terjadi. Semoga kesaksian saksi kunci Jro Dolah bisa memperterang masalah ini. Kita tunggu proses hukumnya,” tandas Ketut Ismaya.