TABANAN BALI - Sanksi balasan Rusia atas negara-negara Barat akan berdampak pada melemahnya dominasi mata uang Dolar Amerika Serikat.
Hal tersebut dikarenakan sanksi balasan Rusia tidak main-main yakni dengan menaikkan harga minyak dan gas dalam bentuk rubel bukan dolar ASerofa.
Sebagimana diketahui Rusia adalah pemasok minyak dan gas terbanyak di seluruh benua Eropa dan bahkan di benua Asia.
Sebagaimana dikutip Tabanan bali.com dari TASS pada Sabtu 2 April 2022, Karena sanski tersebut, negara-negara Barat mengalami invlasi prekonomian dan terus menaikkan harga minyak dan gas.
Hal itu dimulai pada 24 Februari 2022, saat presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer khusus sebagai tanggapan atas permintaan bantuan oleh kepala republik Donbass.
Putin menekankan bahwa Moskow tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina, tetapi bertujuan untuk demiliterisasi dan denazifikasi negara tersebut.
Mengikuti langkah ini, Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris, dan beberapa negara lain mengumumkan sanksi terhadap individu dan badan hukum Rusia.