Uni Eropa Ancam Beri Sanksi Lebih Parah Menghancurkan Prekonomian Rusia 

- 26 Maret 2022, 10:25 WIB
Potret (kiri) presiden Uni Eropa Ursula Vonderleyen dan (kanan) presiden Rusia Vladimir Putin/Instagram @leadervladimirputin @ursulavonderleyen
Potret (kiri) presiden Uni Eropa Ursula Vonderleyen dan (kanan) presiden Rusia Vladimir Putin/Instagram @leadervladimirputin @ursulavonderleyen /

TABANAN BALI – Invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai 24 Februari 2022 hingga saat ini sangat banyak mendapatkan kecaman dari blok barat di Uni Eropa, bahkan sanksi terus diberikan oleh kebanyakan negara anggota NATO.

Sanksi yang diberikan pihak barat terhadap Rusia adalah larangan terbang di wilayah udara semua anggota NATO, pemblokiran akses di bank Swift.

Swift adalah sistem pembayaran transaksi internasional yang menghubungkan perdagangan, pembayaran mata uang global yang digunakan oleh lebih dari belasan ribu bank dan lembaga keuangan di lebih dari 200 negara.

Baca Juga: Persib Bandung Menyerah Usai Ditahan Imbang Persik Kediri Dalam Perburuan Gelar BRI Liga 1

Pemblokiran Rusia dari Swift akan membuat transaksi internasional negri beruang merah menjadi sangat sulit untuk likuidasi aset karena dibekukan pihak barat melalui pemblokiran di Swift.

Tak hanya itu, pihak barat juga memberikan tekanan kepada Rusia dengan pembekuan aset pengusaha Rusia yang berada di berbagai negara NATO.

Belum lama ini, Joe Biden juga menganjurkan agar seluruh negara anggota NATO untuk tidak membeli minyak mentah dan gas ke Rusia sebagai kecaman atas invasi ke Ukraina.

Baca Juga: Link Live Streaming Bali United vs Persebaya Surabaya BRI Liga 1 Malam Ini, Jumat 25 Maret 2022

Dewan Eropa mengatakan sanksi baru pada Jum’at 25 Maret 2022, para pemimpin negara-negara anggota Uni Eropa menyatakan kesiapannya untuk memperkenalkan sanksi keras baru terhadap Rusia dan Belarusia.

Halaman:

Editor: Aulia Nasri

Sumber: TASS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x