Pemanasan Global Bumi Memuncak, September 2022 Menjadi Bulan Terpanas Semenjak 7 Tahun Terakhir

- 7 Agustus 2022, 11:57 WIB
gambar lahan kering akibat pemanasan global
gambar lahan kering akibat pemanasan global /Sumber Foto: pixabay

Seorang milenial sekaligus Ahli iklim Negara bagian Carolina Utara, Kathie Dello mengatakan, bahwa tidak ada milenium atau bahkan bagian dari Gen-X yang hidup lebih dingin dari September biasanya.

Apa yang terjadi adalah kombinasi dari pemanasan global dari pembakaran batu bara, minyak dan gas alam dan variabilitas alam, kata Sanchez-Lugo. Tetapi faktor terbesarnya adalah pemanasan yang disebabkan oleh manusia.

Baca Juga: Suka Mendaki? Berikut 5 Gunung Rekomended Bagi Pendaki yang Ingin Merayakan Momen Kemerdekaan 17 Agustus

Suhu panas yang dirasakan penduduk bumi sedikit ternetralisis dengan adanya La Nina yang merupakan pendinginan bagian Pasifik tengah yang mengubah pola cuaca dan biasanya sedikit menurunkan suhu.

"La Nina tidak sebanding dengan seberapa banyak kita memanaskan planet ini," kata Dello.

Sembilan bulan pertama tahun 2020 adalah rekor terpanas kedua, sedikit di belakang 2016 ketika ada pemanasan kuat El Nino.

Baca Juga: Megejutkan, Peneliti Ungkap Aktivitas Fisik yang Menurunkan Resiko Kematian

Tapi Sanchez-Lugo mengatakan perhitungan kantornya menunjukkan bahwa ada kemungkinan 64,7% bahwa 2020 akan melewati 2016 dalam tiga bulan terakhir untuk menempati peringkat sebagai tahun terpanas dalam catatan.

Diprediksi suhu akan naik jika pola perilaku manusia yang menyebabkan pemanasan global tetap berlangsung.***

 

Halaman:

Editor: Aulia Nasri

Sumber: NZ Herald


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah