TABANAN BALI – Krisis akhlak atau krisis moral sudah marak terjadi di mana-mana khususnya pada generasi zaman sekarang atau sering disebut dengan kids zaman now.
Kids zaman now merupakan penyebutan baik usia anak-anak hingga remaja yang saat ini hidup di zaman modern dan serba digital.
Kids zaman now disebut juga generasi Z, merupakan generasi yang lahir dimana teknologi informasi dan juga teknologi digital sudah ada dan mulai berkembang.
Tidak heran jika generasi tersebut sangat bergantung dengan pemanfaatan tekonologi saat ini.
Berkembangnya teknologi saat digital di samping membawa dampak positif dan mempermudah aktivitas manusia juga membawa dampak buruk bagi sebagian orang.
Krisis moral yang terjadi pada generasi sekarang atau kids zaman now disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya dampak negativ penggunaan internet bagi anak-anak tanpa pengawasan orang tua.
Kecanggihan teknologi informasi saat ini benar-benar mengubah pola hidup manusia, dimana sebelumnya dilakukan secara manual, kini sudah terselesaikan hanya mengandalkan teknologi.
Aktivitas belajar misalnya, yang sebelumnya dilakukan secara luring di kelas kini menjadi pembelajaran jarak jauh menggunakan media digital. Sumber pembelajaran sebagian besar mengandalkan internet.
Sedangkan di sisi lain meskipun internet menyajikan informasi yang dibutuhkan, kadang disalahgunakan oleh sebagian oknum untuk menyajikan konten-konten yang kurang bermanfaat.
Konten yang kurang bermanfaat tersebut dapat berdampak buruk bagi pembaca atau penontonnya, jika penggunanya tidak dapat memilah dan memilih informasi yang disajikan.
Baca Juga: Resep Obat Tradisional Melati: Dapat Mengobati Sakit Mata Hingga Bengkak Akibat Serangan Lebah
Terlebih lagi jika penggunanya adalah anak-anak, dimana di usia tersebut, seorang anak sedang dalam fase pencarian jati diri dan menyerap semua informasi yang didapatkan.
Hal ini tentu sangat berbahaya dan bisa saja akan mempengaruhi psikologi seorang anak jika tidak dalam pengawasan yang tepat.
Krisis akhlak yang dialami anak kids zaman now memang dipengaruhi oleh berbagai faktor baik internal ataupun eksternal.
Dari sisi eksternal sebagian berpendapat jika penggunaan media dan teknologi yang kurang tepat pada anak merupakan hal utama yang menyebabkan krisis moral tersebut.
Sudut pandang lain diungkapkan oleh ustadz Dhanu ketika memberikan ceramah kepada jamaahnya di acara siraman qalbu.
Dikutip Tabanan Bali dari video yang diunggah dalam chanel youtube MNC TV Official dalam acara siraman Qalbu, Jum’at 11 Febrauari 2022, akhlak buruk yang dimiliki seorang anak bisa juga disebakan karena akhlak buruk yang dimiliki oleh orang tuanya, disamping perkembangan teknologi yang tidak dapat dihindari.
Sebenarnya setiap anak dilahirkan di dunia dalam keadaan suci, tinggal bagaimana orang tua tersebut mendidiknya.
Jika menginginkan seorang anak yang baik, maka sebagai orang tua harus
mendidik dan mencontohkan perbuatan yang baik pula.
Contoh yang baik tersebut tidak hanya dilakukan ketika sudah menjadi orang tua, namun jauh sebelum itu ketika hendak merencanakan pernikahan seseorang juga harus dalam keadaan baik dan dalam mencari ridho Allah.
Demikian halnya ketika sudah menikah, apapun anak yang akan diberikan juga harus diterima dengan ikhlas.
Karena tidak jarang orang tua yang mengingkari jenis kelamin anak yang sudah diberikan oleh Allah.
Misalnya saja seorang ayah yang menghendaki anak laki-laki ketika sudah mengetahui istrinya hamil anak perempuan.
Setiap saat mengomel dan menceritakan bahwa dirinya menginginkan
anak laki-laki.
Maka atas izin Allah masuklah sifat laki-laki tersebut ke anak perempuan yang dikandung istrinya.
Jika sudah mengetahui seperti itu jangan sampai menyalahkan Allah jika anak
perempuan yang lahir dan beranjak dewasa memiliki sifat yang menyerupai laki-laki.
Hal serupa bisa juga terjadi ketika seorang ibu yang mendambakan anak perempuan, meskipun hasil USG menunjukan anak yang dikandungnya adalah seorang laki-laki.
Apalagi ketika lahir anak tersebut didandani layaknya perempuan, maka jangan menyalahkan Allah, Jika atas izin Allah, Allah memberikan sifat perempuan pada anak laki-laki.
Baca Juga: Spoiler Demon Slayer Kimetsu No Yaiba S2 Distrik Hiburan Episode Terakhir
Hal tersebut juga bisa disebabkan atas peringatan Allah kepada seorang ayah tatkala dirinya tidak menjalankan tugasnya sebagai pemimpin yang baik sehingga tugasnya kepada istrinya.
“Atau ayahnya malah tidak bisa menjadi imam dalam keluarga, sehingga semua diserahkan kepada ibunya, akhirnya anaknya laki-laki, tetapi karena ayahnya tidak bisa menjadi imam, masuklah makhluk tertentu dengan jiwa perempuan, sehingga anaknya tersebut menjadi laki-laki tubuhnya tetapi jiwa dan hatinya perempuan. Nah ini merupakan teguran Allah untuk memperingatkan ayahnya menjadi imam”, tutur Ustadz Dhanu.
Jika hal tersebut sudah terjadi, ustadz Dhanu menganjurkan agar memohon ampun kepada Allah, karena genetik itu terdapat di dalam fikiran, hati dan tubuh, maka memohon ampunlah jika terdapat kesalahan dan dosa dahulu.
Termasuk modernisasi terkait gadget, ilmu pengetahuan hadir di dunia karena izin Allah, termasuk belajar jarak jauh akibat pandemi juga merupakan izin Allah.
Maka dari itu ustadz Dhanu menasehati jamaahnya agar selalu berperilaku yang baik dan mencontohkan yang baik kepada anak, jikapun anak memiliki akhlak yang kurang baik, jangan langsung menyalahkan Allah, namun muhasabah diri dan mohon ampun kepada Allah.***