Resep Biar Awet Pernikahan, Ustadz Dhanu: Kuatkan Iman dan Saling Mengingatkan Ketika Ada Masalah

- 22 November 2021, 06:32 WIB
Nasihat Ustadz Dhanu yang menjelaskan kunci awet pernikahan.
Nasihat Ustadz Dhanu yang menjelaskan kunci awet pernikahan. /
TABANAN BALI -  Menikah merupakan suatu hal yang luhur dan sakral dalam Islam.  Menikah  merupakan sunah Rasul dan bernilai ibadah apabila dijalankan sesuai anjuran syariat. 
 
Dikutip Tabanan Bali dalam jurnal Pendidikan Agama Islam yang berjudul pernikahan Dalam Islam yang ditulis oleh Wahyu Wibisana, Minggu 21 November 2021.
 
Pernikahan merupakan sunah Nabi Muhammad SAW. Sunah dalam pengertian mencontoh tindak laku nabi Muhammad SAW. Pernikahan diisyaratkan agar manusia memiliki keturunan dan keluarga yang sah menuju kehidupan yang bahagia di dunia maupun di akhirat, di bawah naungan cinta kasih dan ridha Allah SWT. 
 
 
Tujuan pernikahan sebagaimana difirmankan Allah dalam Al-Qur’an surah Ar-Rum ayat 21 yakni “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya. Dia menciptakan untukmu pasangan hidup dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang (Mawadah Warahmah). Sesungguhnya pada yang demikian itu menjadi tanda-tanda kebesaran-Nya bagi orang-orang yang berfikir”. 
 
Mawadah Warahmah adalah anugerah Allah yang diberikan manusia, ketika manusia melakukan pernikahan.
Dalam membina sebuah pernikahan, masing-masing pasangan selalu berkeinginan dapat menjadi pasangan yang baik sampai akhir hayat, namun menjaga keharmonisan pernikahan bukanlah suatu perkara yang mudah.
 
 
Hal ini dibutuhkan komitmen dan perjuangan masing-masing suami maupun istri agar pernikahan yang dibina langgeng atau awet hingga akhir hayat.
Dikutip Tabanan Bali dari video yang diunggah dalam chanel YouTube MNC TV Official dalam acara Siraman Qalbu, Sabtu 21 November 2021 Ustadz Dhanu mengatakan menjaga keawetan pernikahan memang susah. 
 
Hal ini dikarenakan pernikahan tidak dapat dikatakan bahwasanya ketika sepasang manusia menikah belum tentu dapat dikatakan sebagai jodoh hingga akhir hayat. Namun kunci awetnya sebuah pernikahan dapat diawali dari masing-masing belajar untuk lebih dekat kepada Allah dan Rasul. 
 
 
“Taat kepada Allah berarti taat kepada Al-Qur’an, menjalankan isi Al-Qur’an, walaupun susah tetapi dijalankan, semua ayat Al-Qur’an yang didengarkan langsung dalam hati mengucapkan Sami’na wa atho’na, seperti itu. Kemudian taat kepada Rasul dalam menjalankan sunah,” tutur Ustadz Dhanu.
 
Lebih lanjut Ustadz Dhanu menjelaskan, pada usia masih muda ketika kita mendekatkan diri kepada Allah dan tidak mengeluarkan nafsu yang berlebih, sebenarnya Allah sedang mencarikan pasangan yang terbaik untuk kita atau sekufu menurut Allah untuk kita. 
 
 
Dengan ta’aruflah kita akan menjajaki hal tersebut. Lain halnya ketika awal menikah dulu dikarenakan sebuah perjodohan atau menikah hanya karena memandang fisik semata ataupun karena harta. Inilah hal yang sebagian masih diragukan, apakah pernikahan ini terjadi karena sekufu’ menurut Allah atau menurut manusia. 
 
Hal ini bisa terjadi ketika ada seseorang, ini ibadahnya bagus lalu mengenal seorang melalui ta’aruf. Karena ketika ta’aruf kita tidak mengetahui isi hati masing-masing pasangan, maka menikahlah pasangan tersebut. 
 
Suatu ketika pada saat pernikahan kemudian si istri diberi nasihat dan didik susah, maka iman si laki-laki lama-kelamaan bisa rusak.
Maka hal ini akan memunculkan sebuah kebimbangan bagi si laki-laki, apakah saya akan menjadikan perkawinan saya utuh tapi keimanan saya rusak atau melepas dia tetapi iman dan ketaqwaan saya kepada Allah kuat dan utuh, nah setelah ini maka akan memilih yang mana.  Hal inilah yang sering ditakutkan oleh suami kepada istri ataupun sebaliknya. 
 
 
“Kuncinya adalah pada iman kita sendiri. yang penting adalah imannya, tapi kalau keluarga ini baik, kemudian yang dulunya itu kenal lalu ta’aruf, kemudian menikah dan saling mengingatkan sehari-hari. Ketika si ibu diingatkan suami nurut, si suami ketika salah diberi nasihat istri juga nurut, nah di titik inilah sebenarnya kita sama-sama belajar menuju taat kepada Allah SWT,” ucap Ustadz Dhanu.
 
“Tapi memang kalau sudah susah , contohnya ketika suami sudah mencoba untuk menyenangkan dan berbaik kepada dia (istri), kemudian si istri mengatakan hal yang tidak-tidak kepada suaminya, padahal suaminya tidak melakukan. Hal inilah yang berbahaya, sewaktu-waktu bisa ditegur oleh Allah, Bisa saja pernikahannya bisa putus, karena suami difitnah oleh istrinya. begitupun sebaliknya, ketika suami memfitnah istrinya,” sambung Ustadz Dhanu.
 
Lebih lanjut Ustadz Dhanu menjelaskan, sebagai umat muslim kita harus dekat dengan Allah, dekat kepada Rasul dengan menjalankan apa yang ada di dalam Al-Qur’an dan juga sunah. Maka dengan ini kita dapat membangun keluarga sakinah, mawadah, warahmah walaupun itu sulit. 
 
 
Dalam membina rumah tangga janganlah merasa menang, jangan ego, jangan emosi dalam menyelesaikan permasalahan keluarga. Dan semoga hal itu dapat menjadi gambaran untuk kita semua. ****
 

Editor: Genta Sugiwa

Sumber: Youtube MNC TV Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x