TABANAN BALI – Asma merupakan suatu kelainan berupa peradangan kronik saluran napas yang menyebabkan penyempitan saluran napas, sehingga menyebabkan gejala sesak napas, dada terasa berat dan batuk terutama pada malam atau dini hari.
Dikutip Tabanan Bali dalam artikel yang dipublikasikan kemenkes yang berjudul informasi umum penyakit asma, Jumat 26 November 2012, asma dapat disebabkan karena faktor genetik maupun lingkungan.
Faktor genetik penyebab asma dapat disebabkan karena adanya alergi pada bronkus, adanya faktor keturunan, dan juga jenis kelamin mauput etnik.
Baca Juga: Penyebab Penyakit Epilepsi pada Anak, Ustadz Dhanu: Bagi Orang Tua Jangan Melakukan Hal Ini
Sedangkan faktor lingkungan dapat disebabkan karena adanya polusi udara, asap rokok, alergen di dalam atau di luar ruangan, makanan dan obat-obatan, bahan-bahan yang dapat mengiritasi seperti (bulu binatang, bau-bauan yang menusuk, obat semprot pembunuh serangga) perubahan cuaca, kelelahan, stres dan influenza.
Dikutip Tabanan Bali pada video yang diunggah dalam Channel Youtube MNC TV Official dalam acara siraman Qalbu, Jumat 26 November 2021. Apabila ditinjau dari sisi non medis, asma dapat disebabkan karena akhlak buruk yang dilakukan seseorang. Yakni sifat jengkel yang dipendam atau diam.
Baca Juga: Ini Keajaiban Jika Minta Maaf ke Orang Tua, Ustadz Dhanu: Suami Istri Wajib Melakukannya
“Jadi sebenarnya sesak napas itu banyak ragamnya, tapi salah satunya karena jengkel yang disimpan atau jengkel yang diam saja. Sedangkan jengekel apabila dikeluarkan dapat mengakibatkan jantung koroner,” ucap Ustadz Dhanu dalam ceramahnya.
Lebih lanjut Ustadz Dhanu menjelaskan bahwasanya alangkah lebih baik jika seseorang tidak marah, apabila memiliki suatu masalah atau persolalan akan lebih baik jika dibicarakan atau dimusyawarahkan. Sebenarnya marah dan jengkel itu sifat manusiawi, tinggal bagaimana masing-masing menyikapinya.