Yang Artinya, “Disunahkan puasa hari Asyura, yaitu hari 10 Muharram karena dapat menutup dosa setahun lalu sebagai hadits riwayat Imam Muslim.
Disunahkan juga puasa Tasu‘a, yaitu hari 9 Muharram sebagai hadits riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda, ‘Kalau saja aku hidup sampai tahun depan, niscaya aku akan berpuasa Tasu‘a.’ Tetapi Rasulullah SAW wafat sebelum Muharram tahun depan setelah itu.
Hikmah puasa sunah Tasua adalah menyalahi amaliyah Yahudi yang juga berpuasa di hari Asyura.
Baca Juga: Galau Saat Rezeki Mampet? Simak Nasehat Gus Baha Berikut Ini, Agar Hati Tenang
Dari sini kemudian muncul anjuran puasa hari ke-11 Muharram bagi mereka yang tidak berpuasa Tasu‘a.
Tetapi juga puasa sunah tanggal 11 Muharam tetap dianjurkan meski mereka sudah berpuasa Tasu‘a sesuai hadits Rasulullah SAW,” (Lihat Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari, Fathul Mu‘in pada hamisy I‘anatut Thalibin, Beirut, Darul Fikr, 2005 M/1425-1426 H, juz II, halaman 301).
Agar berbeda dari kaum Yahudi di masa Rasulullah, kita juga dianjurkan untuk berpuasa pada 9 dan 11 Muharram.
Pasalnya, kaum Yahudi saat itu hanya berpuasa pada 10 Muharram saja.