Cara Istri Menyikapi Suami yang Malas Shalat, Simak Penjelasan Lengkap Habib Umar Bin Hafidz

- 11 Februari 2023, 19:24 WIB
Habib Umar bin Hafidz Menjelaskan Cara Istri Menyikapi Suami yang malas melaksanakan Shalat
Habib Umar bin Hafidz Menjelaskan Cara Istri Menyikapi Suami yang malas melaksanakan Shalat /istimewa/

TABANAN BALI - Begini penjelasan Habib Umar bin Hafidz terkait keluhan seorang wanita mengenai suaminya yang malas melaksanakan shalat dan lebih memilih tidur dan menolak jika diajak mengerjakan shalat. 

Sang suami selalu berkata bahwa ia sudah shalat yang berakibat banyak waktu shalat yang terlewat karena ia lebih memilih melanjutkan tidur. 

Bagaimana hukum terkait hal ini? Dan jika sang suami menuntut haknya sebagai suami kepada istrinya, apakah sang istri tetap harus memberikan haknya?

Begini penjelasan Sayyidil Habib Umar bin Hafidz seperti dikutip dari Instagram @pena_tarim, pada Sabtu 11 Februari 2023. Tidak diragukan lagi bahwa shalat merupakan kewajiban paling agung dalam syariat Islam.

Baca Juga: Habib Umar Bin Hafidz Jabarkan Hukum Memakai Obat 'Inhaler' Bagi Penderita Asma Saat Puasa Bulan Ramadhan

Setelah dua kalimat syahadat, tidak ada kewajiban yang lebih besar daripada shalat yang diwajibkan oleh Allah SWT melalui lisan Rasul-Nya Muhammad di malam Isra' dan Mi'raj. 

Rasulullah sendiri senantiasa mengingatkan kita mengenai hal ini bahkan hingga detik-detik menjelang wafatnya. Karena itu, shalat adalah tiang agama dan kedudukan nya di dalam Islam adalah seperti kepala bagi jasad.

Di antara musibah yang paling besar yang menimpa kaum muslimin dan menjadi sebab kemenangan musuh Islam atas mereka adalah sikap meremehkan shalat yang merupakan penghubung antara seorang hamba dengan Tuhannya. 

Dan jika sudah secara terang-terangan melakukan itu dan tidak ada yang saling mengingatkan agar berhenti dari sikap tersebut, maka penguasaan musuh-musuh Allah SWT akan semakin kuat mencengkram kaum muslimin.

Baca Juga: Amalan Utama Saat Bulan Muharram Selain Berpuasa, Simak Ulasan Habib Umar Bin Hafidz bin Salim

Itulah sebabnya mengapa Allah mensyariatkan shalat berjamaah bahkan di waktu sedang berperang melawan musuh-musuh-Nya dan para penentang syariat-Nya.

Di tengah kita sedang memerangi mereka, jikalau tiba waktu shalat, Allah SWT berfirman kepada Nabi-Nya : "Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) bersamamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang shalat bersamamu) sujud (telah menyempurnakan satu rakaat), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum melakukan shalat, lalu shalatlah mereka denganmu, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata.Orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah dari senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan sekaligus." (QS. An-Nisa: 102).

Karenanya, wajib bagi kita untuk memberi perhatian kepada masalah shalat ini.

Sesungguhnya problem terbesar yang melanda umat Islam saat ini adalah memandang remeh perkara shalat oleh mereka yang telah terkena kewajiban shalat, baik dari kalangan pria ataupun wanita.

Baca Juga: Penyebab Hidup Susah dan Tetap Miskin Meski Sudah Bekerja Keras, Mama Dedeh Jelaskan Akar Masalahnya

Padahal Nabi Muhammad telah mengajak untuk memerintahkan anak-anak kita agar melakukan shalat di umur tujuh tahun dan memukul mereka jika meninggalkan shalat saat mereka sudah mencapai usia sepuluh tahun.

Meski demikian, orang yang meninggalkan shalat, selama tidak mengingkari dan mendustakan status wajibnya, maka orang tersebut menurut mayoritas ulama dihukumi sebagai orang muslim yang fasik dan bermaksiat. 

Akan tetapi, jika ia mengingkari wajibnya shalat, maka ia masuk dalam hukum yang menjadi kesepakatan para ulama. 

Baca Juga: Segera Perbaiki Akhlak Buruk Agar Terhindar Beragam Penyakit, Ustadz Dhanu Menjelaskan Dampak Prilaku Salah

Dengan ini kita mengetahui bahwa orang yang bermalas-malasan dan menyepelekan shalat sama saja menjadikan dirinya sebagai sasaran murka Allah SWT, tertolak seluruh amal kebaikan- nya, dan terancam wafat dalam su'ul khatimah serta memungkinkan untuk wafat di luar agama Islam. 

Semoga Allah melindungi kita dari hal itu. Dan bagi istri yang melihat suaminya meremehkan shalat, maka hendaknya ia marah karena Allah SWT dan menasehati suaminyasecara berulang-ulang.

la hendaknya memikirkan kejiwaan suaminya dan mencari cara untuk mengubahnya dari orang yang menggampangkan shalat menjadi orang yang rajin mendirikan shalat.

Gunakan berbagai cara dan metode yang Allah SWT ilhamkan kepadanya. Jika ia telah melaksanakan semua kewajiban ini dan ia telah marah karena Allah SWT.

Baca Juga: Satu Doa Yang Disukai Malaikat, Jangan Disepelekan Menurut Buya Yahya

Maka masalah menjauhkan diri dari suaminya, jika sang istri menduga kuat bahwa hal itu dapat membuahkan hasil yang baik, maka diperkenankan bagi sang istri melakukannya. 

Hanya saja, dengan batasan, yaitu sepanjang itu membawa manfaat dan tidak membuka celah keburukan.

Terbukanya celah keburukan itu antara lain berupa kemarahan yang tak terkendali, terjadi perceraian atau suami berpikir untuk melakukan hal yang haram atau memandang kepada perempuan lain yang tidak halal baginya.

Maka pintu keburukan semacam ini tidak boleh dibuka walaupun demi mencegah terjadinya keburukan lain. 

Baca Juga: Pentingnya Perbaiki Akhlak Kepada Orang Tua Meninggal Dunia Agar Jodoh Dimudahkan, Penjelasan Ustdaz Dhanu

Akan tetapi, jika sang istri menduga kuat bahwa dengan menjauhkan diri dari suaminya akan memberi pengaruh baik pada suaminya dan menjadi sebab hidayah tanpa menyebabkan munculnya keburukan lain, maka si istri diperkenankan menggunakan cara ini. 

Namun jika tidak demikian keadaannya, dan sang istri telah menunaikan kewajibannya untuk menasehati dan bersikap tegas setelah sebelumnya bersikap lembut, marah karena Allah SWT dan tidak berdampak apapun pada suami.

Maka jangan menjauh dari suami dan melarangnya untuk mendekati istri agar tidak terbuka pintu kemaksiatan yang lebih buruk, wal iyadzu billah, dan terjadi kerusa-kan yang besar dalam tubuh umat Islam. Karena itu, menutup celah keburukan lebih utama daripada menciptakan kemaslahatan.

Tetaplah berusaha menasehatinya secara berkala sambil meminta bantuan kepada orang terdekat suami atau siapa saja yang dihormati olehnya dengan harapan semoga Allah SWT memasukkan ke dalam hatinya keagungan perkara yang Allah SWT wajibkan dan keagungan shalat yang jika ditinggalkan.

Baca Juga: Cara Agar Meninggal Dunia Dalam Husnul Khatimah, Gus Baha Tekankan Jalan Mudah Dengan Shalat Lima Waktu

Bahkan jika hanya diakhirkan dari waktunya, terancam mendapat kecelakaan yang besar dari Allah SWT yang berfirman: "Celakalah orang yang shalat, yaitu mereka lalai dalam shalatnya" (QS. Al-Ma'un: 4-5).

Yang dimaksud adalah orang-orang yang mengakhirkan shalat hingga keluar waktunya, maka bagaimana dengan mereka yang me-

ninggalkan shalat seluruhnya?! Semoga Allah SWT menyadarkan hati-hati kaum Muslimin dan memberi mereka taufik untuk menunaikan semua kewajiban.***

Editor: Aulia Nasri

Sumber: Instagram @pena_tarim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x