Kasus Covid-19 Melonjak Lagi. Eks Menkes Siti Fadilah : Divaksin Atau Tidak Tetap Berisiko Kena Covid

- 21 Juni 2021, 09:37 WIB
Mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari.
Mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari. /Antara/Indrianto Eko Suwarso/

TABANANBALI.COM – Kasus Covid-19 di beberapa wilayan Indonesia kembali melonjak. Eks Menteri Kesehatan RI, Siti Fadilah Supari pun angkat bicara soal fenomena pandemi saat ini.

Upaya pemerintah dengan memberikan vaksin Covid-19 tidak akan merubah risiko penyebaran virus karena efektivitas yang tidak maksimal.

Apalagi kasus Covid-19 yang kian menyebar di berbagai wilayah Indonesia dan covid-19 dikatakan sudah bermutasi lagi.

Baca Juga: PT Berdikari (Persero) Buka Lowongan Kerja Juni 2021. Lulusan D3 dan S1 Bisa Segera Daftar Ke Link Lamaran

Seperti dilansir dari Pikiran-Rakyat.com, di Indonesia disebutkan sudah 200 mutasi Covid-19 yang terdeteksi. Jumlah itu dari total 4.000 mutasi yang dikabarkan oleh India dan Inggris.

Selama ini, menurut Siti Fadilah Supari, rencana pemerintah melakukan vaksinasi kepada masyarakat dinilai masih kurang efektif.

Upaya pemerintah dengan memberikan vaksin covid-19 tidak akan merubah risiko penyebaran virus karena efektivitas yang tidak maksimal.

Baca Juga: Bejat, Sopir Angkot Lampiah Hawa Nafsu dengan Memperkosa Nenek Penyandang Tuna Netra

"Harapan pemerintah dengan 70 persen dia vaksin, 70 persen juga terjadi imunitas, karena efeksi nya tidak ada yang 100 persen," ujar Eks Menteri Kesehatan RI itu dikutip dari YouTube Siti Fadilah Supari Channel, yang tayang 19 Juni 2021.

Siti Fadilah sangat menyayangkan dengan kondisi saat ini. Sepertinya tak ada komunikasi yang baik dalam pengupayaan pemerintah dalam menanggulangi pandemi.

"Ini hal-hal yang kaya ginikah scientific banget gitu, kenapa tidak ada yang bersuara ke Menteri Kesehatan?" tuturnya lagi seperti tayangan pada akun Youtubenya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Senin 21 Juni; Libra Penuh Tekanan, Scorpio Sagitarius, Waspadai Teman Dekat Anda

Menurut Siti Fadilah hal yang dilakukan berjalan dengan sia-sia. Sebab, dengan mengusahakan Herd Immunity dengan penggunaan vaksin, tetapi efektivitas yang diberikan tidak berjalan dengan baik.

"Jadi jangan 'yuk kejar 183 juta rakyat itu, nanti anda mengejar sesuatu yang tidak akan anda dapet' uang banyak keluar, tapi korban akan cukup banyak," ungkapnya.

Prof. Nidom menanggapi hal tersebut dan mengungkapkan jika dengan mutasi yang ada saat ini menyebabkan 350 tenaga kesehatan telah terpapar Covid-19. Parahnya, 15 orang lainnya telah meninggal dunia.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Senin 21 Juni 2021. Aries Bahagia, Taurus Alami Konflik Rumah Tangga

Siti Fadilah yang mendengar kondisi tersebut sangat menyayangkan ketidaktahuan masyarakat yang telah divaksin memiliki risiko yang sama besarnya terhadap paparan virus corona.

"Kenapa tidak di ekspose sehingga masyarakat tahu bahwa divaksin atau tidak divaksin risikonya untuk kena covid itu sama, dan kematiannya sama," ungkapnya.***

Editor: Aulia Nasri

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah