UPDATE! Gunung Semeru Erupsi, PVMBG Catat Guguran Lava Pijar Sampai Ketinggian 800 M, Warga Diminta Waspada

- 4 Desember 2021, 19:57 WIB
Gunung Semeru erupsi mengakibatkan jembatan perak yang berada di perbatasan Malang dan Lumajang ambrol lalu lintas putus dan lumpuh total.
Gunung Semeru erupsi mengakibatkan jembatan perak yang berada di perbatasan Malang dan Lumajang ambrol lalu lintas putus dan lumpuh total. /Tangkap layar/Instagram @malangkipa

TABANAN BALI – Gunung Semeru yang berada di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang Jawa timur meletus Sabtu Desember 2021. Gunung dengan ketinggian 3.676 yang puncaknya bernama Mahameru guguran abu erupsi (awan panas) berdampak pada masyarakat di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang dan Malang Jawa Timur.

Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, mengatakan dari laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang berada di Pos Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.

Baca Juga: Berita Terbaru! Erupsi Gunung Semeru, Warga Panik Berlarian Berhamburan Menyelamatkan Diri

Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik yang ditunjukkan dengan terjadinya guguran awan panas mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Sabtu 4 Desember 2021 sekitar pukul 15.20 WIB.

“Sementara getaran banjir lahar atau guguran awan panas tercatat mulai pukul 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 milimeter,” terangnya.

Baca Juga: Bonus 10 Juta Poundsterling Manchester United Untuk Ralf Rangnick: Itu Omong Kosong dan Tak Masuk Akal!

Selanjutnya pada pukul 15.10 WIB, PPGA Pos Gunung Sawur kemudian melaporkan secara visual abu vulkanik dari guguran awan panas yang sangat jelas terlihat mengarah ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang. Selain itu, laporan visual dari beberapa titik lokasi juga merasakan bayangan akibat kabut dari abu vulkanik.

Kemudian dari catatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.

Sebagai tanggapan cepat dari adanya kejadian guguran awan panas tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang mengeluarkan imbauan kepada masyarakat dan para penambang untuk tidak beraktivitas di Daerah Aliran Sungai (DAS) Mujur dan Curah Kobokan.

Halaman:

Editor: Genta Sugiwa

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x