Sanātana-Dharma berarti bhakti. Keyakinan seseorang bisa berubah, namun setiap dari mereka tidak ada yang terlepas dari kewajiban untuk melayani pihak lain.
Karena itu, kewajiban untuk melayani bersifat kekal. Tanpa sentuhan pelayanan atau pengabdian (sikap bhakti), pelayanan yang bersifat suci, maka tidak ada prinsip-prinsip yang layak untuk disebut sebagai prinsip-prinsip dharma.
Pelaksanaan prinsip-prinsip dharma haruslah berpusat kepada Tuhan, sa vai puṁsāṁ paro dharmo yato bhaktir adhokṣaje dharma tertinggi setiap manusia adalah dharma yang memungkinkan manusia mencapai bhakti dalam cinta kasih rohani kepada-Nya.
Seharusnya setiap orang menjadikan Tuhan sebagai orientasi hidupnya, sebab orientasi hidup yang demikian akan membentuk karakter yang luhur dengan sendirinya sarvair guṇais tatra samāsate surāḥ. ***