Keutamaan dan Makna Dana Punia dalam Hindu, Bukan Sekedar Berbagi Melainkan Penyucian Harta Benda dan Rezeki

- 10 Agustus 2021, 20:22 WIB
Ilustasi. Mepunia sebagai Penyucian Harta Benda dan Rezeki.
Ilustasi. Mepunia sebagai Penyucian Harta Benda dan Rezeki. /Ni Putu Yani Pujiastuti /Tim Ringtimes Bali

TABANANBALI – Mepunia tidak harus menunggu ada rezeki atau kaya. Melainkan terpenting iklhas tanpa balas kasih atau jasa. Mepunia tidak harus juga berlebihan tetapi harus semampunya sesuai dengan kemampuan dana yang dimiliki.

Dalam hal ini agama Hindu memiliki peran penting karena orang Hindu percaya bahwa kehidupan tidak hanya di dunia sakala (mayapada). Melainkan pula ada kehidupan selanjutnya di dunia niskala (akherat).

Baca Juga: Update Buku Harian Seorang Istri SCTV 10 Agustus 2021, Ramalan Dewa Soal Niat Friska ke Keluarga Rama Buwana

Tentu yang ingin dituju setiap manusia Hindu di dunia niskala adalah kehidupan di nirwana atau surga. Jika disadari oleh siapapun yang merasa beragama Hindu.

Maka akan percuma (sia-sia) di kehidupan mayapada berlimpah ruah dengan kesenangan duniawi, hedonis dan materialistis. Namun di dunia niskala berada di dunia penderitaan (neraka) yang abadi.

Baca Juga: Resep Bubur Suro Disajikan Saat Perayaan Tahun Baru Islam 1 Muharram

Dikutip oleh Tabananbali.com dalam phdi.or.id menyebut dalam Bhagavad Gita. (XVIII.5) dinyatakan, "Yajna Dana Tapah Karma Na Tyajyam Karyam Ewa Tat, Yajno Danam Tapas Cav Wapawanani Manisinam".

Jika dimaknai sloka itu secara sederhana dapat diartikan bahwa untuk bisa mencapai surga, seseorang perlu melakukan empat hal selama hidup di dunia. Diantaranya Yad-nya, Dana Punia, Tapa-Brata dan Karma yang baik.

Baca Juga: Kepercayaan Umat Hindu Saat Pujawali Batara Rambut Sedana di Bali

Halaman:

Editor: Aulia Nasri

Sumber: PHDI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x