Sarana upakara ini dimaksudkan untuk menyucikan segala senjata yang menyebabkan kemenangan dalam perang.
Bagi manusia maksudnya adalah untuk menajamkan pikiran agar dapat menguasai diri. Untuk itu maka umat manusia patut berpikiran suci setiap saat sebagai syarat menguasai sang badan.
Baca Juga: Ribuan Burung Pipit Mati Misterius Pertanda Apa di Bali? Ini Penjelasan dan Faktanya
Disisi Lain secara etimologi “tumpek” berasal dari kata tampa yang memiliki arti turun. Tampa dalam kamus jawa kuna Indonesia mendapat sisipan kata Um, sehingga beruba menjadi Tumampak yang artinya berpijak.
Kata ini kemudian beruba menjadi kata keterangan yakni “Tumampek” yang berarti dekat. Kata ini kembali mengalami persenyawaan hurut “M” sehingga beruba menjadi “Tumpek”.
Baca Juga: Ribuan Burung Pipit Mati Misterius Pertanda Apa di Bali? Ini Penjelasan dan Faktanya
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa hari suci Tupek merupakan hari peringatan Turunnya manifestasi Ida Sanghyang Widhi Wasa ke Bumi.
Kemudian ada juga yang mengatakan bahwa hari raya Tumpek Landep berasal dari dua kata yakni “Tumpek” dan “Landep”.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 10 September 2021: Rendy Tak Ingin Sakiti Catherine, Angga Lakukan Ini
Tumpek berasal dari kata "Metu" yang berarti Bertemu dan "Mpek" yang berarti akhir. Jika melihat arti kata di atas dapat dikatakan bahwa “Tumpek” merupakan hari pertemuan wewaran Panca Wara dan Sapta Wara, dimana Panca wara yang diakhiri dengan Kliwon anda Sapta wara diakhiri Saniscara (hari Sabtu).