Ini Makna dan Penjelasan Kata Sembah dan Tata Cara dalam Ajaran Agama Hindu

- 30 September 2021, 08:48 WIB
Ilustrasi : Umat Hindu Bali yang melaksanakan Sembahyang.
Ilustrasi : Umat Hindu Bali yang melaksanakan Sembahyang. /

Baca Juga: Pasukan Singo Edan Siap Tampil Menyerang Hadapi Persipura, Target 3 Poin

Kramaning sembah adalah tata cara dan rangkaian sembahyang yang dapat memantapkan hati dan menimbulkan keserasian, kepatutan, dan kesucian (Satyam-Sivam-Sundaram).

Dalam Ketetapan Kesatuan Tafsir Aspek-aspek Agama Hindu tahun 1982, Parisada Hindu Dharma Indonesia telah menetapkan khususnya tentang sikap dan mantram sembahyang sesuai dengan buku Tuntunan Muspa yang disusun oleh Bapak I Gusti Ketut Kaler (1970) dan buku Upadesa terbitan PHDI (1967), kramaning sembah diatur sebagai berikut:

  1. Kehadapan Sang Hyang Widhi, cakupan tangan diletakkan di atas dahi hingga ujung jari ada di atas dahi hingga ujung jari ada di atas ubun-ubun.
  2. Kehadapan para dewata, ujung jari- jari tangan di atas, di antara kening.
  3. Kepada Pitara (roh para luhur), ujung jari-jari tangan berada di ujung hidung.
  4. Kepada sesamamanusia, cakupan tangan di hulu hati, dengan ujung jari-jari tangan mengarah ke atas.
  5. Kepada para Bhuta, cakupan ta-ngan di huluhati, ujung jari-jari ta-ngan mengarah ke bawah.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 29 September 2021: Cancer, Leo dan Virgo, Sesuatu Terjadi Karena Alasan

Pada saat sembah dengan tangan kosong di awal dan di akhir sembah-yang, sikap tangan diletakkan di atas dahi seperti sikap pada nomor 1 di atas. Khusus kepada Rsi/Sulinggih/Guru Kerohanian, cakupan tangan di antara huluhati dan dagu.

Khusus untuk mendoakan roh orang yang meninggal, dengan berdiri tegak (pada asana) dengan sikap tangan mamusti di pusar.

Baca Juga: Ramalan Shio Monyet, Shio Ayam dan Shio Anjing, Besok Kamis 30 September 2021: Persahabatan Anda Disorot

Hakikatnya sikap sembah atau anjali mudra adalah salah satu mudra yang memiliki efek memperoleh kestabilan diri seperti yang disebutkan dalam Gerandha Samhita, 10-11 (Mudraya sthirata caiva; dengan mudra stabilitas di dalam tubuh terjaga).

Stabil yang dimaksud adalah tidak goyahnya pikiran yang merupakan tujuan dari yoga itu sendiri. Sehingga sikap sembah adalah juga yoga yang bertujuan menghubungkan atman dengan paramatman.

Baca Juga: Ramalan Shio Babi, Shio Sapi dan Shio Kambing, Besok Kamis 30 September 2021: Beruntung Anda Penuh Kejutan

Halaman:

Editor: Aulia Nasri

Sumber: Berbagai Sumber PHDI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x