Cara Sederhana Menangkal dan Menghindari Cetik yang Bertebaran, Ini Mantra dan Penjelasanya dalam Usadha Bali

- 19 Desember 2021, 12:27 WIB
Ilustrasi. Umat Hindu di Bali yeng mengucapkan mantar pengakal cetik.
Ilustrasi. Umat Hindu di Bali yeng mengucapkan mantar pengakal cetik. /ANTARA

TABANAN BALI - Cetik dikenal sebagai racun tradisional Bali, beberapa di antaranya bahkan sangat  mematikan. Tak jarang masyarakat kebingungan, bagaimana cara menetralisasi dan mengobatinya.

Cara pembuatan cetik dan bahan nya cukup unik, yakni  memadukan bahan (sekala) dan olah batin (niskala). Bahan Cetik bisa di antaranya dari tumbuhan seperti waluh, medang tiing. Juga dari binatang, seperti ikan tertentu yang hidup di laut,ikan buntek, binatang berbisa, yuyu gringsing.

Selain itu, bahannya bisa dari benda atau logam, seperti kerikan gong atau gangsa, juga ada yang memakai organ manusia, seperti  tulang manusia dan banyeh (air mayat).

Baca Juga: Tak Sekedar di Tanam di Pekarangan Pura, 7 Khasiat Bunga Jepun Menurut Usadha Hindu dan Cara Pengobatannya

Dikutip dari berbagai sumber dan lontar dalam Usadha Bali. Sering kita lihat bahwa di Bali banyak bertebaran cetik (racun gaib).

Dalam Lontar Usada Cetik dijelaskan berbagai jenis cetik, di antaranya cetik ceroncong polo, Cetik Medang Arungan, Cetik Upas Marebong Api, Cetik Maratus

Ketika ada orang yang tidak senang pada orang lain, biasanya orang bali menggunakan cetik. biasanya cetik identik dengan makanan.

Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi Tepat di Sasih Kanem Bulan Bencana dan Semedi Dewi Durga, Ini Penjelasannya dalam Hindu

Dalam makanan itu telah di pasang cetik yang ramuannya telah di peroleh dari balian (dukun) atau bisa juga dengan mengolah sendiri bahan-bahannya.

Halaman:

Editor: Genta Sugiwa

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x