Selain itu, masalah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) pada binatang ternak sempat menjadi perhatian pihak Provinsi Bali sehingga penanganan upaya vaksinasi tidak bisa berjalan maksimal.
Baca Juga: Al Nassr vs PSG Tiket Spesial Laga Ronaldo Lawan Messi Dimenangkan Pengusaha Arab
“Di tahun 2022 ini kita juga tidak bisa maksimal karena fokus penanganan PMK (Penyakit Mulut dan Kuku),” imbuhnnya
Meski demikian, Inten berharap agar kasus serupa tidak terulang lagi di tahun 2023 ini meski jumlah kasus gigitan anjing baru ditemukan sebanyak 17 kasus di bulan Januari ini.
Pihaknya baru mencatat terdapat 17 kasus gigitan anjing pada bulan Januari 2023 yang terjadi di 16 desa di Bali dan dikhawatirkan akan terus meninggi.
“Sampai pertengahan Januari 2023 ini baru 17 kasus terjadi di 16 desa. Semoga rabies yang awalnya muncul tahun 2008 ini bisa terus ditekan dan kasus di 2022 tidak sampai terulang kembali,” jelas Inten.
Baca Juga: Ronaldo vs Messi dalam Laga Persahabatan Al Nassr Lawan PSG, Segini Harga Fantastis Tiket Khusus
Pada tahun 2023 pihaknya berharap kasus rabies ini bisa ditekan dengan berbagai upaya yang terus dilakukan seperti penyediaan vaksin yang cukup memadai.
Salah satu kunci keberhasilan sebenarnya pada pemeliharaan anjing. Sebab kalau masih ada yang liar dan tak dirawat akan sangat rentan.
Saat ini dinas telah menyiapkan 650 ribu vaksin untuk seluruh populasi anjing yang jumlahnya sedikit.
Baca Juga: Madura United vs Persib Bandung di BRI Liga 1, Maung Bandung Buru Poin Untuk Naik Posisi 2 Klasemen
Kemudian, selain melalui anggaran dari APBD provinsi, APBN, juga ada bantuan dari organisasi kesehatan hewan dunia.