TABANANBALI – Kematian Gede Budiarsana, (34 warga Desa Kubutambahan, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng rupanya masih menyimpan luka yang dalam bagi keluarga. Bahkan dari tetangga hingga teman dan sahabat korban.
Pasalnya tidak menyangka kejadian peristiwa berdarah di Jalan Subur Sanga Agung, Monang Maning Denpasar pada Jumat 23 Juli 2021 lalu. Sebab semasa hidup, almarhum dikenal ramah dan mudah bergaul. Bahkan kerap kali berbagi jika rezeki berlebih kepada rekan dan sahabatnya.
"Kalau pulang pasti bikin acara masak-masak sama teman-teman di desa. Saya tak menyangka ini terjadi. Padahal sempat pulang saat ada upacara agama dan balik ke Denpasar untuk bekerja," ungkap Keponakan almarhum Gede Budiarsana, Kadek Benny Wandana.
Tak hanya itu dikatakan Kadek Benny, Korban Gede Budiarsana selama ini memang luwes dalam bergaul. Maka tidak heran almarhum memiliki banyak teman yang suka kumpul-kumpul di rumah.
“Pasti pulang dari Denpasar, buat acara kadang di rumah kandang di luar. Karena korban sudah berbagi jika rezeki berlebih,” ungkapnya.
Kadek Benny mengaku korban memang sudah lama bekerja sebagai satpam di Denpasar. Atas pekerjaan itulah kondisi ekonomi keluarga mulai terbangun.
Disisi lain Ibu korban, Ni Nyoman Sri Mini, (65) masih tampak syok dan lemah atas kepergian putranya itu.