TABANAN BALI – Setelah Rusia menemukan puluhan lab biologis Covid milik AS di Ukraina, sontak China mendesak AS memberikan laporan lengkap dan transparansi tentang kegiatan militer biologis yang ditemukan militer Rusia di Ukraina.
Sebagaimana dikutip Tabanan bali.com dari China Daily pada Minggu 20 Maret 2022, dalam surat kabar tersebut tertera bahwa “Amerika Serikat harus menanggapi keprihatinan global dan memberikan laporan lengkap tentang kegiatan laboratorium biologi militernya di Ukraina dan negara-negara lain,”kata surat kabar China Daily dalam tajuk rencana pada hari Sabtu.
"Menurut data resmi, Amerika Serikat memiliki 26 biolab dan fasilitas terkait lainnya di Ukraina, di mana Pentagon memiliki komando penuh," tulis editorial China Daily.
China Daily ungkapkan bahwa AS harus menanggapi dengan transparan dan bertanggung jawab baik di dalam negri ataupun di luar negri.
“Aktivitas militer biologis merupakan ancaman besar bagi perdamaian dan keamanan internasional, serta kepentingan keamanan semua negara. Oleh karena itu, sangat penting bagi Washington untuk menanggapi secara serius kekhawatiran global dengan cara yang terbuka, transparan dan bertanggung jawab, dan memberikan pertanggungjawaban penuh. aktivitas militer biologisnya di dalam dan luar negeri dan tunduk pada verifikasi multilateral," kata China Daily.
Namun politisi AS tetap saja keras kepala bahkan mengabaikan kekhawatiran masyarakat internasional terkait penemuan biolab dan fasilitas milik AS di Ukraina.
"Terselubung dalam kerahasiaan, aktivitas militer biologis AS yang ekstensif juga menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan dan stabilitas global. Meskipun demikian, politisi AS tetap keras kepala, bahkan mengabaikan kekhawatiran masyarakat internasional sebagai disinformasi," kata artikel itu.